Mohon tunggu...
Muammar Qadafi Mustari
Muammar Qadafi Mustari Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dosen

always the best

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demonstrasi Konteksual Modul 3.1

19 September 2023   21:07 Diperbarui: 20 September 2023   11:09 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?
Tanggapan:
Dalam mengambil sebuah keputusan maka mengidentifikasi jenis kasus, harus bisa dilakukan lebih awal, dengan melakukan pengujian pengujian, lalu lakukan pengujian benar lawan benar untuk dapat menentukan paradigma apa yang akan kita pilih sehingga keputusan bisa diambil sesuai dengan prinsip prinsip yang tidak merugikan siswa.


Berikut ini hasil wawancara dengan kepala sekolah ke-2 yaitu Kepala SDN Gotong-Gotong Kota Makassar Ibu Rohaya S.Pd.

1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

Tanggapan:
Kasus dilema etika biasanya cenderung muncul karena adanya kepentingan yang tidak sama diantara unsur-unsur yang ada di sekolah, yang kemudian menjadi isu dan bahan diskusi serta pembicaraan diantara unsur sekolah. Kemudian hal tersebut menjadi bahan dan referensi untuk dibicarakan di tingkat sekolah atau disampaikan ke kepala sekolah.
Saya dalam menyikapi hal tersebut akan melakukan klarifikasi dan konfirmasi terhadap pihak-pihak yang teridentifikasi untuk dimintai keterangan pendapat terhadap apa yang menjadi permasalahan, dengan asumsi bahwa permasalahan pasti akan bisa diselesaikan hanya dengan komunikasi dan koordinasi, kemudian akan diputuskan dengan mempertimbangkan meminimalisir potensi negatif keputusan dan memaksimalkan potensi positif dari keputusan.

2. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus dimana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
Tanggapan:
Pengambilan keputusan terkait denang hal tersebut, saya lakukan dengan pendekatan komunikasi dan koordinasi...karena bagaimanapun pemimpin itu hanya menentukan dan mengambil keputusan akan tetapi referensi dan indikator serta pertimbangan-pertimbangan dalam pengambilan keputusan ada pada unsur di dalam organisasi yaitu stake holder internal jika berkenaan dengan hal-hal internal.

3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
Tanggapan:
Prosedur yang saya lakukan adalah menentukan kasus tersebut berkesuaian dengan job/unit kerja apa, kemudian melakukan koordinasi dan menjalin komunikasi dengan unsur-unsur yang terkait dalam unit kerja tersebut, meminta pandangan-pandangan dari unsur yang ada, yang nantinya akan menjadi dasar dan pertimbangan pengambilan keputusan.

4. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
Tanggapan:
Hal-hal yang efektif dalam pengambilan keputusan adalah senantiasa menjalin dan menjaga keberpihakan melalui kebersamaan dan komunikasi dengan unsur pimpinan terutama yang dapat memperkaya referensi kita dalam memutuskan kasus dilema etika.

5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Tanggapan:
Tantanganya ada pada tataran menyesuaikan diri terhadap keputusan yang sudah diambil yang tidak mungkin bisa memuaskan kedua belah pihak akan tetapi, paling tidak meminimalisir kekecewaan karena proses pengambilan keputusan sudah dan dilakukan dengan melibatkan unsur-unsur yang relevan yang ada di sekolah.

6. Apakah Anda memiliki sebuah tata kelola atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?
Tanggapan:
Untuk jadwal tertentu tidak ada, akan tetapi substansi dan urgensi sangat di perhatikan di dalam menyelesaikan permasalahan, karena penyelesaian permasalahan semakin cepat maka akan semakin baik dalam rangka menjaga harmonisasi dalam lingkungan kerja.

7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
Tanggapan:
Seseorang atau faktor-faktor yang mempermudah dalam pengambilan keputusan sesungguhnya tidak ada yang khusus, akan tetapi pelibatan unsur-unsur internal sekolah sering dilakukan untuk memperkaya referensi dan informasi.

8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?
Tanggapan:
Memahami konteks permasalahan serta koordinasi dan komunikasi sangat penting adanya karena selain untuk menjaga harmonisasi lingkungan kerja juga untuk memperbanyak referensi.


Refleksi Wawancara

Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan?

Sesuai hasil wawancara yang saya lakukan, para kepala sekolah tersebut melakukan pengambilan keputusan dengan :
1.Melakukan identifikasi masalah
2.Melakukan diskusi dan komunikasi dengan unsur-unsur yang ada di sekolah terutama dengan pihak-pihak yang terlibat langsung
3.Membuat keputusan yang berpihak pada siswa, bijaksana, bertanggung jawab, memaksimalkan potensi posituf dan meminimalisir potensi negative

Hal-hal yang telah dilakukan oleh masing-masing kepala sekolah tersebut menurut saya telah sesuai dengan teori yang saya pelajari di modul 3.1. tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan, dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, namun tidak semua langkah dilakukan secara runut dan ada langkah yang tidak dilakukan, seperti pengujian benar atau salah maupun Investigasi Opsi Trilema.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun