https://drive.google.com/file/d/1e1s7Bh9lprY5NzwRbO2bGsgoINUqLzr_/view?usp=share_link
Dalam pembelajaran, siswa diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran untuk memahami pengetahuan dengan caranya sendiri. Berdasarkan hasil pengamatan saya selama mengajar, ada beberapa hal yang menjadi masalah penting, antara lain: beberapa siswa sudah tertanam di mindset-nya "bosan belajar", siswa takut mengekspresikan pencapaian kompetensi terutama di menulis dan berbicara.Â
Akhirnya kelas menjadi pasif selain itu nilai socio cultural Kota Makassar belum terintegrasi secara menyeluruh dalam pembelajaran sehingga di dalam proses pembelajaran nilai karakternya belum tertanam dengan baik dalam dirinya. Selain itu siswa merasa bosan dan jenuh tidak termotivasi dalam pembelajaran, mereka memerlukan media pembelajaran yang sesuai kodrat zamannya, yang setiap hari bersentuhan dengan android.
Proses pembelajaran yang di cita-citakan yang sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu bahwa pembelajaran itu haruslah menyenangkan dan membahagiakan. Kegiatan Ice Breaking di sela-sela proses pembelajaran sangat membantu pendidik sebagai motivasi anak didik agar tidak jenuh atau bosan ketika proses pembelajaran di dalam kelas. Ketika anak didik merasa nyaman dan bahagia tentu hati seorang pendidik pun ikut merasa bahagia.Â
Kegiatan Ice Breaking bisa kita lakukan sebelum proses pembelajaran kemudian bisa dilakukan di tengah pembelajaran bahkan bisa di akhir pembelajaran sebagai motivasi agar siswa lebih semangat dan bergairah menerima pelajaran. Pengalaman selama melakukan kegiatan Ice Breaking di kelas, anak didik menjadi lebih semangat dan bahagia serta menjadi fokus untuk belajar. Kegiatan Ice Breaking yang saya lakukan sangat sederhana seperti, membuat yel-yel , gerak tubuh dengan musik maupun tanpa musik
https://drive.google.com/file/d/1e4QPxRZL_iwfJIAU6sICUTt9DeYrfyDz/view?usp=share_link
Kegiatan aksi nyata ini difokuskan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Diharapkan siswa mampu bersikap tanggung jawab, kritis dan kolaboratif dalam proses diskusi kelompok. peserta didik terlihat sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Adapun meski masih adanya beberapa orang anak yang masih kesulitan dalam menyusun dan membaca kata-kata.
Rencana perbaikan kedepannya adalah melaksanakan kegiatan ini bisa berkelanjutan dan guru terus berkreasi dengan permainan yang lebih menarik lagi yang disesuaikan dengan materi ajar yang akan disampaikan. Dan bagi anak yang tidak bisa cepat menghafal hurufnya, guru akan memberikan pengayaan di luar waktu pembelajaran.
https://drive.google.com/file/d/12YWuSdoKG6N_4nxGoRaR2uYa7tgnBxeI/view?usp=share_link
Setelah melakukan program Aksi Nyata Modul 1.1, saya melakukan refleksi dan meminta testimoni dari teman sejawat dan Berikut adalah testimoni dari mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H