Mohon tunggu...
Muammar Dhia Syah Putra
Muammar Dhia Syah Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh VSPO (Virtual E-Sport Project) dalam Stereotip Gender dalam Game Kompetitif Online melalui Perspektif Budaya Populer

10 Juni 2024   23:11 Diperbarui: 10 Juni 2024   23:11 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pengaruh VSPO Terhadap Setereotip Gender Melalui Perspektif Budaya Populer

Menurut buku "Popular Culture in Indonesia" oleh Ariel Heryanto, pop culture atau budaya populer mengacu pada berbagai genre praktik komunikatif yang beredar luas di kalangan orang 'biasa', baik yang ditujukan untuk mereka, yang dibuat oleh mereka, atau kombinasi keduanya. Ada dua kategori utama:

  1. Untuk Orang Biasa: Meliputi pesan-pesan yang diproduksi secara massal dan dikomodifikasi (termasuk musik, film, dan televisi) serta praktik-praktik yang terkait dengan penandaan.

  2. Oleh Orang Biasa: Termasuk praktik-praktik komunikatif yang tidak diindustrialisasi dan relatif mandiri yang beredar melalui berbagai cara (acara publik, parade, festival), sering kali sebagai alternatif atau oposisi terhadap komoditas hiburan dan gaya hidup yang diproduksi massal

VSPO (Virtual eSport Project) berperan signifikan dalam menghancurkan stereotip gender dalam dunia game kompetitif melalui beberapa cara yang dapat dilihat dari perspektif budaya populer:

1. Representasi dan Keterlibatan Wanita dalam E-Sports

Dengan fokus utama pada anggota wanita, VSPO menawarkan representasi yang kuat bagi perempuan dalam e-sports, sebuah arena yang historis didominasi oleh pria. Ini membantu mengubah persepsi bahwa game kompetitif dan e-sports adalah domain eksklusif pria. Anggota seperti Yano Kuromu, Kokage Tsumugi, dan Sendou Yuuhi, yang ahli dalam game seperti Overwatch, Valorant, dan League of Legends, membuktikan bahwa wanita bisa bersaing dan unggul dalam game yang secara tradisional dianggap "maskulin".

2. Media Campuran dan Popularitas VTubers

VSPO memanfaatkan media campuran seperti siaran VTuber, anime, dan manga untuk mencapai audiens yang lebih luas. VTuber yang mempresentasikan karakter wanita dalam game kompetitif membantu memecahkan stereotip gender dengan menunjukkan bahwa wanita juga bisa menjadi pemain game yang sangat kompeten dan berpengaruh. Melalui anime dan manga, narasi yang mendukung kesetaraan gender dan merayakan keberhasilan pemain wanita dalam e-sports semakin diperkuat dan disebarkan kepada khalayak luas.

3. Partisipasi dalam Turnamen E-Sports

Keikutsertaan tim-tim VSPO dalam turnamen e-sports menunjukkan bahwa wanita memiliki keterampilan dan kemampuan strategis yang setara dengan pria. Partisipasi aktif dalam turnamen ini juga membantu mengurangi diskriminasi dan memperbaiki representasi wanita dalam komunitas game kompetitif. Ketika tim wanita berkompetisi di panggung besar dan memenangkan pertandingan, mereka membuktikan bahwa kemampuan bermain game tidak ditentukan oleh gender.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun