Mohon tunggu...
Mual P Situmeang
Mual P Situmeang Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial

Spesialis Pelibatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Realita Kematian: Luka Jiwa Paling Mendalam

7 Juni 2022   08:00 Diperbarui: 7 Juni 2022   13:38 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto bbc.com)
(Foto bbc.com)
Menangis, sedih, dan pilu adalah ekspresi wajar dan sehat bagi hati yang terluka akibat perpisahan atau kehilangan seseorang yang sangat dicintainya. Namun pengharapan oleh karena iman kepada Tuhan Yang Maha Kuasa menjadi tempat pengaduan dan kekuatan yang nyaman bagi masyarakat Indonesia yang beragama.

Kami ikut bersimpati kepada Kang Emil dan Atalia sekeluarga. Kiranya pengharapan kepada Tuhan Sang Pemilik Hidup semakin melimpah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun