Terkadang, ada di antara mereka yang semakin terpacu untuk lebih baik setelah dikritik, tapi ada pula yang semakin tidak percaya diri saat menerima penilaian yang menjatuhkan dari orang lain.Â
Sehingga terkadang hidup mereka menjadi terpuruk dan tidak bersemangat untuk mencapai mimpi-mimpinya sebab ucapan orang-orang kepadanya.Â
Bahkan mereka menepi dari hiruk-pikuk dunia dan media sosial yang tengah digandrungi banyak orang karena insecure, tidak percaya diri, takut salah, khawatir akan mendapatkan penilaian jelek dari orang lain, dan lain sebagainya.Â
Mega memberikan solusi kepada mereka agar dapat membangun personal branding yang sejati sehingga mereka tangguh menerima kritik-kritik  yang datang dari orang yang tidak suka kepadanya atau memang mereka yang ingin kamu menjadi lebih baik.
Sebab, tidak semua orang yang mengunggah foto, video, dan lain-lain di medsos sebagai bentuk pamer, ada diantara mereka yang memang tulus untuk berbagi apa yang diketahui dan dimilikinya.Â
Maka dari itu, Mega menyarankan untuk membangun personal branding  dengan sikap yang jujur dari dalam diri, salah satunya dalam bermedia sosial. "Tapi takut ah! entar dibilang pencitraan!
Eits! Tunggu dulu, sebaiknya kita bedakan apa itu pencitraan dan apa personal branding terlebih dahulu?Â
Personal branding itu adalah tentang bagaimana kita menjadi jujur mengenali diri sendiri, sedangkan pencitraan adalah sekedar ingin dilihat baik dimata orang padahal aslinya bertolak belakang apa yang dimilikinya.Â
Supaya kamu lebih Pe-De untuk sharing di berbagai medium yang tengah menjadi fokusmu untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman saat ini kepada orang lain, maka perlu memperhatikan terlebih dahulu hal-hal berikut ini:
Pertama, kamu harus melakukan terlebih dahulu apa yang kamu sukai, supaya  mudah untuk melakukan perubahan pada diri. Misalnya, untuk membentuk pribadi yang gemar membaca, maka mulailah dari buku bacaan yang ringan seperti cerpen, komik, puisi, dan lain-lain.Â
Kedua, menyederhanakan kegemaran. Gimana maksudnya? Kamu harus mulai benar-benar memilih untuk lebih fokus pada suatu kegemaran. Misalnya, sudahi memposting foto makanan, review buku, jalan-jalan ke tempat wisata baru, dan lain-lain di Instagrammu dengan alasan ingin kelihatan keren saja.Â