Badai datang menerjang diri
Sunyi mengepung dari arah depan belakang kanan dan kiri
Suara gelap membisik dalam hati
Suara siapa yang kini menguasai diri
Hitam dan putih saling beradu menguasai diri
Setan menari-nari
Berpesta ria merayakan kemenangan kuasa diri
Akulah setan penguasa diri
Hati termenung dalam kurung
Menjadi bulan bulanan logika
Hatiku membisu
Bergumam, mencaci maki diri
logikaku sendiri
terbujur dalam keresahan waktu
Tersungkur terbunuh waktu
Akulah setan penguasa diri
Yang akan membakarmu dalam kekosongan hati
Merayakannya dalam sebuah pesta ria semesta
bagian kecil jagat raya
Akulah setan penguasa diri
Yang melahap ceceran pengetahuan
Menjadi cerita dalam jagat raya yang gelap tak beraturan
Hidup saling menyalahkan,
Beradu gagasan dengan pertempuran
Saling memangsa atas nama kehidupan
Saling membenci dan mencaci
Hingga begitu dekat dengan diri
Terbakar dalam api yang sama.
Dalam gelap pekat diri.
Sesampainya waktu itu tiba,
hati akan menyampaikan berita
Mempertanggung jawabkan apa yang telah di perbuat diri semasa hidupnya.
Batu, 26 januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H