Mohon tunggu...
M Nur Muafi
M Nur Muafi Mohon Tunggu... Penulis - Pokemon kecil

Kisah perjalanan panjang menjadi manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Selimut Hati

26 Januari 2019   21:34 Diperbarui: 26 Januari 2019   21:59 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Badai datang menerjang diri
Sunyi mengepung dari arah depan belakang kanan dan kiri
Suara gelap membisik dalam hati
Suara siapa yang kini menguasai diri

Hitam dan putih saling beradu menguasai diri
Setan menari-nari
Berpesta ria merayakan kemenangan kuasa diri
Akulah setan penguasa diri

Hati termenung dalam kurung
Menjadi bulan bulanan logika
Hatiku membisu
Bergumam, mencaci maki diri
logikaku sendiri
terbujur dalam keresahan waktu
Tersungkur terbunuh waktu

Akulah setan penguasa diri
Yang akan membakarmu dalam kekosongan hati
Merayakannya dalam sebuah pesta ria semesta
bagian kecil jagat raya

Akulah setan penguasa diri
Yang melahap ceceran pengetahuan
Menjadi cerita dalam jagat raya yang gelap tak beraturan

Hidup saling menyalahkan,
Beradu gagasan dengan pertempuran
Saling memangsa atas nama kehidupan
Saling membenci dan mencaci
Hingga begitu dekat dengan diri
Terbakar dalam api yang sama.
Dalam gelap pekat diri.

Sesampainya waktu itu tiba,
hati akan menyampaikan berita
Mempertanggung jawabkan apa yang telah di perbuat diri semasa hidupnya.

Batu, 26 januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun