Mohon tunggu...
MUAFHIDA QHARIEN
MUAFHIDA QHARIEN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswi semester dua jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Saya mempunyai hobby membaca, mendengarkan musik, bermain game, dan menonton film. Saya suka membaca buku-buku yang berhubungan dengan mental health.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Di Balik Senyum Palsu: Dampak Mengerikan Toxic Friendship dan Bullying pada Kesehatan Mental Mahasiswa

6 Juni 2024   13:33 Diperbarui: 7 Juni 2024   14:10 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mewaspadai adanya peristiwa tersebut di lingkungan kampus, sebaiknya seluruh civitas kampus, baik dosen, tendik, maupun mahasiswanya sendiri harus lebih paham terhadap tanda-tanda adanya pertemanan yang buruk dan perilaku pelecehan, diharapkan bagi pihak-pihak terkait segera memberikan tindakan preventif dan kuratif yang tepat.

Selain itu, universitas juga dapat menyediakan layanan konseling bagi siswa yang membutuhkan bantuan dalam menangani masalah mereka. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nickerson et al. (2019), layanan konseling yang menyeluruh dapat membantu korban hubungan buruk dan pelecehan untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri, membangun koping yang sehat, dan membangun kembali relasi sosial yang positif. Upaya preventif dan kuratif ini diharapkan dapat membantu mahasiswa menghindari dampak negatif teman buruk dan pelecehan berbahaya, serta membangun ketabahan yang lebih baik untuk menghadapi tantangan di masa depan. Dengan demikian, upaya-upaya ini memungkinkan mahasiswa untuk fokus pada pengembangan diri dan pencapaian akademik terbaik mereka selama perkuliahan.

Referensi:

Holt, M. K., Vivolo-Kantor, A. M., Polanin, J. R., Holland, K. M., DeGue, S., Matjasko, J. L., ... & Reid, G. (2020). Bullying and suicidal ideation and behaviors: A meta-analysis. Pediatrics, 145(2), e20191670. https://doi.org/10.1542/peds.2019-1670

Lipson, S. K., Lattie, E. G., & Eisenberg, D. (2019). Increased rates of mental health service utilization by US college students: 10-year population-level trends (2007--2017). Psychiatric Services, 70(1), 60-63. https://doi.org/10.1176/appi.ps.201800332

Nickerson, A. B., Aloe, A. M., Livingston, J. A., & Feeley, T. H. (2019). Measurement of the bystander intervention model for bullying and sexual harassment. Journal of Adolescence, 73, 40-53. https://doi.org/10.1016/j.adolescence.2019.03.006

Sari, K., & Listiyandini, R. A. (2020). Resiliensi psikologis sebagai prediktor gejala gangguan stres pasca-trauma pada korban bullying. Jurnal Psikologi Ulayat, 7(2), 206-220. https://doi.org/10.24854/jpu02020-259

Vaillancourt, T., Brittain, H., Bennett, L., Arnocky, S., McDougall, P., Hymel, S., ... & Cunningham, L. (2021). Places to Intervention: Reducing Bullying and Promoting Healthy Relationships in Schools. Canadian Psychology/Psychologie canadienne, 62(1), 24. https://doi.org/10.1037/cap0000259

World Health Organization (WHO). (2018). Mental health: strengthening our response. Diakses dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun