Mohon tunggu...
Muadzin Jihad
Muadzin Jihad Mohon Tunggu... wiraswasta -

Entrepreneur | Founder & CEO Ranah Kopi | Founder Semerbak Coffee | Father of 3 | Coffee-Book-Movie-Photography-Graphic Design Freak | Blogger | Author "Follow Your Passion" | www.muadzin.com | Instagram & Twitter @muadzin

Selanjutnya

Tutup

Money

Landscape Bisnis Global Berubah! Siapkah Anda?

25 Mei 2012   08:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:49 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah kerimbunan pepohonan Kebun Binatang Ragunan, dan di hadapan kanguru dan burung onta, KMB (kelompok Mentoring BisnisKomunitas Tangan Di Atas (TDA) dilakukan tadi pagi. Mentor kami Pak Roni Yuzirman membuka dengan informasi perkembangan bisnis global yang mencengangkan.

Di bisnis online shopping, banyak raksasa bermodal besar mulai masuk pasar Indonesia. Zalora, yang terjun di bisnis fashion, berkembang dengan sangat cepat dan agresif. Ada lagi Lazada, untuk elektronik, buku, dan lain-lain. Multiply, lalu Google buka kantor di Indonesia.

Kenapa Indonesia? Karena memang  semua pakar memprediksi, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi yang sangat besar dan pasar yang potensial dalam tahun-tahun mendatang.

Ditandai dengan meningkat pesatnya jumlah kelas menengah. GDP sudah melampaui 3000 menuju 5000 USD.  Penjualan kendaraan meningkat. Tempat wisata selalu penuh di akhir pekan. Bandara padat seperti terminal bis. Properti dan peluang-peluang bisnis banyak dicari.

Ya, Indonesia pasar yang sangat menjanjikan. Tidak heran banyak perusahaan-perusahaan besar dunia berbagai bidang usaha, mulai melirik Indonesia. Pak Hermawan dalam MarkPlus Conference 2012, menyebut kita ini seperti gadis cantik yang diincar kumbang-kumbang seluruh dunia. Hebat ya negeri kita? :)

Tapi di sisi lain, masuknya pemain-pemain besar ke Indonesia merupakan ancaman serius bagi para pengusaha nasional. Bagaimana tidak, dua portal shopping yang saya sebut di awal itu, bisa memberikan diskon yang menggiurkan, plus bebas biaya kirim ke seluruh Indonesia! Apakah bisnis online shopping kita akan terancam? Pasti. Ini ancaman besar, bahkan untuk bisnis online sekelas Bhinneka.com. Bahkan tidak hanya bisnis online, bisnis offline pun akan terancam.

Belum lagi, Google yang menargetkan meng-online-kan sebanyak mungkin bisnis offline. Bayangkan jika bisnis online kita reseller produk Tanah Abang, nah sekarang produsen kita pun menjual langsung produknya secara online.

Di bisnis offline, salah satu fenomena yang terlihat adalah meningkatnya serbuan waralaba asing yang masuk ke dalam negeri beberapa tahun terakhir.

Lantas bagaimana dengan bisnis kelas UKM?

Pak Roni mengingatkan untuk aware, tapi tidak perlu paranoid.

Dalam kesempatan tadi, kami kembali diingatkan untuk mengacu kepada buku yang pernah direkomendasikan beberapa bulan lalu, Good to Great–nya Jim Collins. Untuk bisa menjadi bisnis yang sustainable dan terdepan, kita harus punya value yang unik. Carilah 2 sampai 5 poin value bisnis kita, yang kita benar-benar menguasai itu. Yang jadi selling point kita. Yang jadi kekuatan utama kita. Yang perusahaan lain tidak bisa menyaingi kita dalam hal itu (sebagian pernah saya tulis di sini).

Ya, cepat atau lambat, di bisnis apa pun kita, pasti akan menghadapi tantangan global ini. Tinggal kitanya siap atau tidak. Jangan salah, di setiap ancaman, pasti tersimpan peluang yang bisa kita manfaatkan.

“Changes are inevitable and not always controllable. What can be controlled is how you manage, react to and work through the change process.” -Kelly A. Morgan

.

Depok 24 Mei 2012

Muadzin F Jihad

Owner+CEO Semerbak Coffee

Twitter @muadzin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun