Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Dengan Sketsa Merawat Otak dan Motorik Halus Lansia

11 Januari 2025   06:18 Diperbarui: 11 Januari 2025   20:30 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sketsa-sketsa Paus itu kubuat berdasar foto-foto di media massa daring. Tiga sketsa pertama adalah momen-momen kasih saat kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta (3-6 September 2024) -- di halaman Masjid Istiqlal, rumah Kedutaan Vatikan dan gedung KWI. 

Sketsa keempat adalah momen Paus melepas burung merpati di piazza Basilika Santo Petrus, Vatikan. Tapi burung merpati kuganti dengan beo. Terinspirasi dari nasihat Paus agar berdoa dari hati, bukan mengulang-ulang di bibir macam beo.

Sketsa Paus Fransiskus merengkuh seoeang difabel (Koleksi Pribadi)
Sketsa Paus Fransiskus merengkuh seoeang difabel (Koleksi Pribadi)

Selain melatih otak dan motorik halus, momen-momen bikin sketsa itu bagiku menjadi laku meditasi juga. Detik demi detik proses bikin sketsa itu membuat jiwaku menjadi terasa tenang, damai.

Apalagi saat bikin sketsa tentang Paus Fransiskus. Ah, rasaku seperti sedang berdoa saja. Apakah Tuhan juga merasa begitu, ya, jangan tanya saya, dong.

Sketsa Paus Fransiskus dengan seekor burung beo di tangannya (Koleksi Pribadi)
Sketsa Paus Fransiskus dengan seekor burung beo di tangannya (Koleksi Pribadi)

Ayo Rekan Lansia, Bikin Sketsamu

Jadi, tunggu apa lagi, rekan-rekan lansia. Ayo, langsung beraksi. Ambil selembar kertas, pegang pensil atau pulpenmu, langsung coretkan gagasanmu menjadi sketsa. Nikmati sketsamu, rasakan manfaatnya. 

"Tapi aku tak bisa menggambar." Halah, aku tak mau dengar alasan klise macam itu. Jadi lansia jangan malas dan cengenglah.

Begini, ya. Setiap orang pasti bisa menggambar. Bahwa hasilnya aneh, mbingungin, kocak, atau bagaimana, gak usah dipikir. 

Pokoknya menggambar saja. Macam manapun hasilnya, ya, itulah signaturmu. Kalaupun ditertawakan orang, ya, malah jadi pahala untukmu, kan.

Di sini tak ada tuntutan menjadi penggambar atau pelukis. Aku cuma menganjurkan bikin sketsa sebagai bentuk terapi otak dan motorik halus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun