Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Samosir Itu Jantung Kaldera Toba

10 Desember 2024   21:24 Diperbarui: 11 Desember 2024   11:24 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Yesus Kristus Penyelamat di Bukit Sibeabea Samosir, Kaldera Toba (Kompas/Nikson Sinaga)

Kampung Sianjur Mulamula, Samosir, kampung cikal-bakal orang Batak Toba (Foto: via danautoba.co.id)
Kampung Sianjur Mulamula, Samosir, kampung cikal-bakal orang Batak Toba (Foto: via danautoba.co.id)

Titik Nol Peradaban Kaldera Toba

Sianjur Mulamula, Samosir disebut "Titik Nol Peradaban Batak". Kampung di lembah Sagala-Limbong itu secara mitologis diyakini sebagai kampung mula-mula orang Batak. Siraja Batak, komunitas pertama etnis Batak diyakini sebagai pemukim pertama di situ sejak sekitar abad ke-12. 

Di tempat itulah cikal-bakal sistem sosial Batak dibentuk. Struktur Dalihan Natolu, yaitu hula-hula (pemberi istri), dongan tubu (kerabat segaris darah ayah), dan boru (penerima isteri) diciptakan di situ. Begitupun dengan sistem nilai yang menyertai relasi sosio-adat antara ketiganya: somba (hormat) marhula-hula, manat (sabar) mardongan-tubu, dan elek (kasih) marboru.

Inti budaya hauma (sawah) dalam ekologi budaya dan huta (kampung) dalam ekologi politik manusia Batak juga pada mulanya dibentuk di Sianjur Mulamula. Demikian pula dengan sistem sosial horja (federasi huta) dan bius (federasi horja). Sianjur Mulamula adalah bius pertama yang menjadi model untuk semua bius yang pernah ada di Tanah Batak.

Sejarah politik lokal Batak mencatat hadirnya tiga bius utama (induk) di masa lalu. Dua di antaranya berada di Samosir yaitu Bius Sianjur Mulamula yang dipimpin Pendeta Raja Jonggimanaor (Limbong) dan Bius Urat Palipi yang dipimpin Pendeta Raja Paltiraja (Sinaga).

Satu lagi adalah Bius Baligeraja yang semula berpusat di Balige (Pendeta Raja Sorimangaraja), tapi kemudian berpindah ke Bakkara di bawah pimpinan Pendeta Raja Sisingamangaraja (Sinambela, turunan Sorimangaraja).

Religi asli Batak -- lazim disebut Ugamo Siraja Batak -- juga bermula di tempat tersebut. Juga ritus gondang dan tortor sebagai bahasa puji-syukur kepada Debata Mulajadi Nabolon, Dewata Maha Pencipta. Serta ulos sebagai simbol berkat dari Mulajadi Nabolon.

Religi asli itu kemudian menjadikan Gunung Pusukbuhit sebagai Gunung Suci, suatu axis mundi, loka komunikasi antara manusia bumi dan dewata nirwana. Dalam kosmologi Batak itu berarti poros komunikasi antara Banua Tonga (benua tengah, bumi manusia Batak) dan Banua Ginjang (benua atas, nirwana para Dewata).

Puncak Gunung Pusukbuhit itu diyakini sebagai tempat pertemuan manusia Batak dengan utusan Dewata. Dewata Mulajadi Nabolon turun ke puncak gunung itu dengan perantaraan utusannya. Utusan utamanya, semacam malaikat, adalah dewi-dewi dalam rupa burung bernama Leang-leang Mandi, Leang-leang Nagurasta, dan Untung-untung Nabolon.

Dengan demikian, dalam kosmologi asli Batak, Sianjur Mulamula dan Pusukbuhit adalah adalah sentrum atau kiblat. Tempat yang disebut pertama kiblat asal-usul (genesis) Batak dan yang kedua kiblat religi Batak. Itu berlaku untuk semua komunitas Batak Toba sampai paruh pertama abad ke-19, sebelum agama Protestan dan kemudian Katolik.

Sopo Guru Tateabulan di lereng belahan barat Gunung Pusukbuhit (Foto: wikipedia.org)
Sopo Guru Tateabulan di lereng belahan barat Gunung Pusukbuhit (Foto: wikipedia.org)

Dua Belahan Sosial Batak Toba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun