Tapi relasi seperti itu umumnya tidak semata karena menulis di Kompasiana. Lazimnya Kompasianer itu juga punya keterkaitan dengan organisasi atau kelompok yang mengundangnya. Entah itu pertemanan atau keanggotaan dalam satu organisasi.Â
Kalau bukan uang, nama, atau relasi, lalu apa hasil yang kuperoleh dari menulis di Kompasiana?
Tambah cerdas, dalam arti tambah ilmu-pengetahuan. Itu hasil atau manfaat utama yang kudapatkan.
Penjelasannya begini. Jelek-jelek, aku ini masih seorang sosiolog (pedesaan). Nah, setiap kali menulis artikel, aku selalu menggunakan konsep atau teori sosiologi sebagai kerangka pikir.Â
Itu dampaknya ganda. Pertama, aku harus mempelajari kembali konsep-konsep dan teori-teori sosiologi untuk mendapatkan kerangka pikir yang pas guna analisis fakta sosial, isi pokok artikel. Kadang juga aku harus mencari konsep atau teori baru, yang belum pernah kupelajari sebelumnya.Â
Dengan cara itu pengetahuan konsep dan teori sosiologiku bertambah.Â
Kedua, penerapan konsep atau teori dalam analisis (fakta) sosial mempersyaratkan keahlian metode riset. Implikasinya, setiap kali aku menulis artikel aku harus belajar lagi metode riset sosial, baik yang lama maupun yang baru. Dengan begitu pengetahuan, pemahaman, dan kemampuanku dalam aplikasi metode riset sosiologi terbarui terus-menerus. Itu artinya aku tambah cerdas, kan?
Ketiga, dengan menulis artikel berbasis riset sosiologis, entah itu analisis isi (content analysis) atau data empiris, aku mengalami proses pembentukan pengetahuan baru. Banyak hal-hal baru yang kutemukan, sekurangnya belum kuketahui sebelumnya.
Sebagai contoh saja, tentang etnis Batak Toba. Walau aku asli etnis Batak, tadinya pengetahuanku tentang masyarakat Batak minim sekali. Itu alasanku untuk mulai memusatkan perhatian pada penulisan artikel tentang etnis Batak.Â
Belakangan aku menggunakan kerangka pikir ekologi manusia untuk mempelajari etnis Batak. Maka lahirlah artikel-artikel kajian ekologi manusia (Batak) Kaldera Toba. Kajian ini memeriksa interaksi triangular geologi, biologi dan sosiologi dalan konteks pembentukan ekologi manusia Kaldera Toba.
Kajian itu jelas memberikan pengetahuan baru bagiku tentang ekologi manusia Batak di Kaldera Toba. Sesuatu yang tak pernah kupikirkan sebelum menulis di Kompasiana.