Apa yang menjadi pembeda di kapel Seminari Siantar, 14 lukisan peristiwa Jalan Salib itu tampil dengan gaya ekspresionisme. Lukisan-lukisan itu memancarkan emosi subyektif yang kuat pada tiap peristiwa sengsara Kristus. Emosi pasrah, sedih, kasih, teguh, sakit, dan tulus tampil silih berganti dalam penggambaran yang sungguh dramatis.
Paling ikonik adalah lukisan peristiwa keenam, Veronika mengusap wajah Yesus dengan sehelai kain putih. Seusai mengusap, tampaklah citra wajah Yesus yang sarat derita tergambar pada kain itu.
Lukisan itu menjadi sangat ikonik karena, melalui tafsir ekspresionisme, Pastor Philipus menampilkan Veronika dalam sosok Bunda Teresa, Santa dari Kalkuta. Bunda Teresa (1910-1997), pendiri kongregasi suster-suster Missionaris Cinta Kasih, dikenal sebagai sosok welas asih, penolong dan penghibur mereka yang miskin dan menderita.Â
Atas laku hidupnya yang welas asih menolong kaum miskiin dan menderita di Kalkuta, dia mendapatkan beatifikasi -- menjadi beata, orang yang berbahagia di surga -- tahun 2003 dari Paus Yohanes Paulus II. Lalu pada tahun 2016, oleh Paus Fransiskus, dikanonisasi menjadi santa, orang kudus.
Orang kudus adalah orang yang hidupnya dipenuhi oleh Roh Kudus. Artinya, sesuai makna Roh Kudus, dia telah membaktikan diri dan hidupnya sebagai penolong dan penghibur bagi umat manusia.
Dalam peristiwa Jalan Salib, Veronika telah tampil secara heroik --menerobos pengawalan serdadu Romawi -- untuk menolong dan menghibur Yesus yang menderita. Usapan kain putih pada wajah Yesus dengan demikian adalah peristiwa pertolongan dan penghiburan. Ada Roh Kudus yang hadir dan bekerja dalam diri Veronika.
Begitupun dalam diri Bunda Teresa. Ada Roh Kudus yang selalu hadir dan bekerja dalam dirinya. Dia menolong dan menghibur dengan tulus hati, penuh welas asih, orang-orang miskin yang menderita. Itu serupa pertolongan dan penghiburan Veronika kepada Yesus dalam penderitaan-Nya.
Matius Penginjil (25: 40) menulis, suatu ketika Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."Â