Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pagarbatu Samosir, Situs Pemukiman Batak Tua yang Terabaikan

28 Mei 2024   19:57 Diperbarui: 30 Mei 2024   02:54 1602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Interior gua Liang Marlangkup di situs Pagarbatu (Tangkapan layar Youtube Jhonny Siahaan)

Tetenger utama undakan kedua ini adalah Parik Debata, Tembok Tuhan. Berada di sudut selatan-timur undakan, tembok ini adalah batu vulkanik raksasa, hasi letusan Gunung Toba 74,000 tahun lalu, menjulang setinggi 9 m dan merentang sepanjang 16 m. Dinding batu itu diintegrasikan sebagai tembok kampung, dan tampil sebagai dinding tertinggi.

Menurut cerita, di masa perang antar kampung Raja Apanggapang dan Raja Ompu Tarhuak dahulu kala selalu berdiri di atas batu itu, menghadap danau. Dari situ mereka bisa memantau pertanda atau gerak-gerik kedatangan musuh di kejauhan.

Parik batu itu juga diyakini sebagai simbol kehadiran Debata Mulajadi Nabolon, Dewata Pencipta Agung, untuk melindungi Pagarbatu. Karena itu, oleh raja, tembok batu tersebut dijadikan tempat bertanya tentang hal-hal baik atau buruk yang mungkin akan menimpa Pagarbatu.

Undakan ketiga, puncak punden berundak situs megalitikum Pagarbatu (Foto: hotchocalate.wordpress.com/sopopanisioan.blogspot.com)
Undakan ketiga, puncak punden berundak situs megalitikum Pagarbatu (Foto: hotchocalate.wordpress.com/sopopanisioan.blogspot.com)

Undakan ketiga: puncak yang sakral

Undakan ketiga adalah puncak punden, pucuk bukit yang diratakan. Di situ terdapat tinggalan-tinggalan arkeologis terkait ritus pemujaan dan mistisisme dalam religi asli Batak.

Masuk dari arah utara, di sebelah kiri puncak tangga masuk undakan itu, terdapat batu wadah air untuk cuci kaki. Itu penanda puncak itu area sakral. Setiap orang yang naik ke situ wajib cuci kaki dulu.

Batu wadah cuci kaki dan susunan batu tempat duduk di sisi kiri tangga masuk ke puncak punden berundak Pagarbatu (Tangkapan layar Youtube Jhonny Siahaan)
Batu wadah cuci kaki dan susunan batu tempat duduk di sisi kiri tangga masuk ke puncak punden berundak Pagarbatu (Tangkapan layar Youtube Jhonny Siahaan)

Di sebelah kiri batu wadah cuci kaki itu terdapat sejumlah lempeng batu, tersusun membentuk struktur tempat duduk. Mungkin itu batu tempat duduk raja dan ulubalang, sekaligus batu tempat persidangan.

Arca menhir Pangulubalang (depan, kanan), lesung batu lima mata (tengah, kiri) dan makam batu atau sarkofagus (belakang) di situs Pagarbatu (Tangkapan layar Youtube Jhonny Siahaan)
Arca menhir Pangulubalang (depan, kanan), lesung batu lima mata (tengah, kiri) dan makam batu atau sarkofagus (belakang) di situs Pagarbatu (Tangkapan layar Youtube Jhonny Siahaan)

Tinggalan megalitik utama berada di sisi selatan area sakral itu. Di sana secara berdekatan terdapat makam batu (sarkofagus), arca menhir pangulubalang (penjaga kampung), dan lesung batu lima mata (aslinya enam mata).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun