Hasahatan
Terusan Kaldera Toba dan Jembatan Dalihan Natolu kini telah menjadi kebanggaan masyarakat Kaldera Toba, khususnya Samosir.
Sebuah kebanggaan mestilah dirawat dan dioptimalkan manfaatnya bagi masyarakat Kaldera Toba. Dalam kaitan itu, dua hal berikut selayaknya menjadi perhatian.
Pertama, pencegahan penurunan permukaan danau Kaldera Toba melalui perimbangan neraca air masuk dan keluar. Upaya terpenting yang harus dilakukan adalah reboisasi/penghijauan tanah kritis di daerah aliran sungai. Tujuannya untuk menabung air tanah dan menghidupkan lagi sungai-sungai yang mati.Â
Jika tidak begitu, maka besar kemungkinan Terusan Kaldera Toba mengalami pendangkalan lagi.
Kedua, integrasi kepentingan sosial-ekonomi Terusan Kaldera Toba dan Jembatan Dalihan Natolu khususnya bagi komunitas-komunitas lokal. Jika ada manfaat ekonominya, maka harus dipastikan warga setempat akan menjadi penikmat pertama.Â
Jika tidak begitu, maka terusan dan jembatan itu hanya akan menjadi serupa tugu marga saja. Cuma menjadi kebanggaan kosong, ajang selfie wefie bagi para pelampias narsisme. (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H