Potensi Wisata Geokultural
Kini Gunung Pusukbuhit telah menjadi salah satu obyek wisata, sekaligus geosite, di Kaldera Toba. Hanya saja kegiatan wisata di sana belum terkonsep dan tertata dengan baik. Masih serba acak dan campur-aduk antara wisata religi, pendakian, rekreasi alami, Â dan budaya.
Barangkali ada baiknya jika Gunung Pusukbuhit dikembangkan sebagai obyek atau destinasi wisata geokultural. Gunung ini memiliki sejumlah situs geologis yang dapat dikaitkan dengan kosmologi bumi manusia Batak.Â
Sampai sekarang orang Batak masih menganggap Pusukbuhit sebagai gunung suci. Ritual-ritual agama asli Batak masih kerap diadakan di sana untuk pemuliaan dewata dan leluhur. Juga ritual-ritual permohonan rejeki dan kesehatan kepada Mulajadi Nabolon.
Penumpang-tindihan mitologi Deak Parujar, pencipta Tanah Batak dan cikal-bakal orang Batak, dan fakta geologi akan menjadi pengalaman wisata yang sangat menarik. Mitologi itu juga menjadi dasar kelestarian keragaman geologi dan biologi di sana. Tabu mitologis mengekang orang setempat, sehingga tak sembarang mengeksploitasi kekayaan geologis dan biologis Pusukbuhit.
Ada empat organisasi sosial yang diharapkan berkoordinasi untuk pengembangan wisata geokultural Pusukbuhit. Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba, Pemkab Samosir, dan masyarakat adat (civil society) setempat.
Kerjasama yang baik antar empat organisasi itu niscaya akan mengangkat potensi Gunung Pusukbuhit sebagai destinasi wisata geokultural terindah di Kaldera Toba.
Catatan Kaki:
[1] "Begini Perspektif Bumi Datar a la Orang Batak Toba", kompasiana.com, 15 Maret 2020.
[2] Reza F. Manurung, 2021, "Identifikasi Potensi Geosit Kawasan Gunung Pusuk Buhit, Kabupaten Damosir, Provinsi Sumatera Utara sebagai Landasan Penentuan Kawasan Geokultur-Keanekaragaman", Skripsi Teknik Geologi UGM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H