Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pusukbuhit, Gunung Suci Orang Batak di Kaldera Toba

16 Desember 2023   10:33 Diperbarui: 17 Desember 2023   11:37 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Pusuk Buhit, Kaldera Toba tampak dari sisi barat. Lembah di kaki gunung itu adalah lembah Limbong-Sagala, tempat kampung pertama orang Batak Sianjurmula-mula berada (Foto:  atourin.com)

Konon Gunung Pusukbukit  itu juga dibagi dua. Belahan barat untuk Kelompok (Tatea)Bulan dan timur untuk Kelompok (I)Sumba(on).  

Di belahan barat, di lereng Pusikbuhit, keturunan Tateabulan mendirikan Sopo Guru Tateabulan, sebagai penghormatan dan kenangan akan leluhurnya. Di sebelah bawahnya, pada lereng yang sama, ada situs Batu Hobon. Konon di bawah batu itu Raja Uti, anak pertama Tateabulan -- kemudian hijrah ke arah Barus -- menyimpan harta kekayaan keluarga Tateabulan.

Sopo Guru Tateabulan di lereng Gunung Pusukbuhit (Foto: via wikipedia.org)
Sopo Guru Tateabulan di lereng Gunung Pusukbuhit (Foto: via wikipedia.org)

Geologi Pusukbuhit

Leluhur Batak, seperti juga etnis lain, menggubah mitos untuk menerangkan genesis bumi dan manusia. Sains tak hendak menyalahkannya, tapi hanya menerangkan secara teoritis dan empiris kejadian yang sebenarnya.

Sains geologi menjelaskan bahwa Gunung Pusukbuhit (1,972 mdpl) aslinya adalah kubah lava.  Diperkirakan gunung ini terbentuk sekitar 54, 000 tahun lalu, atau 20 tahun setelah erupsi terdahsyat Gunung Toba 74,000 tahun lalu.

Terdapat relatif konsistensi antara mitologi dan geologi. Dalam mitos Deakparujar dikisahkan "tenunan" tanah Banua Tonga berkali-kali dirusak oleh gempa bikinan Padohaniaji. Secara geologis, pembentukan Kaldera Toba atau Tanah Batak memang melalui empat kali erupsi Gunung Toba. Berturut-turut 1.3 juta tahun lalu, 840,000 tahun lalu, 501,000 tahun lalu, dan 74,000 tahun lalu. Dalam kosmologi Batak, letusan gunung, gempa, dan tanah longsor diyakini sebagai ulah Padohaniaji.

Karena aslinya adalah kubah lava, maka struktur internal Gunung Pusukbuhit terbentuk dari batuan beku vulkanik. Terutama jenis batuan andesit dan, yang lebih muda, batuan dasit serta batuan metasedimen (endapan).

Morfologi Pusukbuhit itu sendiri mencirikan jejak aliran lava. Puncaknya adalah kerucut lava, lalu ke bawahnya ada punggung, lembah, dan perbukitan bekas aliran lava. Secara keseluruhan membentuk struktur badan gunung.[2]

Pusukbuhit tergolong gunung api Tipe B -- tak meletus lagi sejak tahun 1600 M. Di lereng timur-laut gunung itu terdapat sumber air panas, hasil energi panas bumi (geothermal) dalam perut gunung. Di tempat yang sama sekaligus terjadi hembusan gas belerang (solfatara), pertanda gunung itu masih aktif.

Sekarang sumber air panas itu dikembangkan sebagai obyek wisata pemandian air hangat (hot spring). Orang percaya bahwa mandi air hangat itu akan menyehatkan badan dan menyembuhkan segala jenis penyakit kulit.

Di lereng barat daya, ada pula sumber air yang dinamai Batu Sawan (Cawan). Itu berupa air terjun kecil yang jatuh ke dalam cekungan batu berbentuk cawan besar. Rasa airnya agak kecut segar seperti tercampur air jeruk purut. Konon itu adalah bekas pemandian Raja Uti. Kini banyak orang pergi ke sana untuk ritual pangurasion, pembersihan jiwa-raga dari segala macam penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun