Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Organisasi, Pemimpin, dan Masa Depan Kaldera Toba

12 Desember 2023   06:58 Diperbarui: 13 Desember 2023   11:15 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saujana Gunung Pusukbuhit di Geosite Pusukbuhit-Sianjurmula-mula, Kaldera Toba (Foto: BPGKT, 2018)

Kapasitas ini bisa diukur dari praktek-praktek baik (good practices) yang pernah dijalankan seorang calon pemimpin dalam kegiatan pengelolaan dan pengembangan sumberdaya lingkungan. 

Dalam konteks Kaldera Toba dapat diperiksa misalnya kisah-kisah sukses apa saja yang pernah dijalankan calon pemimpin dalam pengelolaan lingkungan hidup. Secara spesifik apakah punya kisah sukses misalnya dalam mencegah penebangan hutan, melakukan reboisasi, mencegah penambangan batu, pengendalian pencemaran danau, pelestarian situs geologi dan atau arkeologi, pengembangan usahatani konservasi, kerjasama pengelolaan kaldera, dan pemberdayaan komunitas lingkar kaldera?

Kisah-kisah sukses seperti itu sekaligus mencerminkan renjana (passion) seseorang calon pimpinan, bila misalnya terpilih menjadi General Manager BPGKT.

Untuk mendapatkan pemimpin kelas dunia bagi BPGKT, maka KGKT perlu membentuk panitia seleksi (pansel). Dengan skema seleksi terbuka untuk publik, pansel itulah yang bertanggungjawab menemukan seorang General Manager kelas dunia untuk BPGKT.

Salah satu sudut pantai Danau Toba di Geosite Balige-Meat, Geopark Kaldera Toba (Foto: calderatobageopark.org)
Salah satu sudut pantai Danau Toba di Geosite Balige-Meat, Geopark Kaldera Toba (Foto: calderatobageopark.org)

Hasahatan (Penutup)

Masa depan Kaldera Toba jauh lebih penting dari segala bentuk kepentingan individu dan kelompok atas kaldera itu. 

Kaldera Toba, dengan kekayaan geologi, biologi, dan budayanya adalah suatu komplek ekologi manusia. Kaldera Toba adalah ajang saling menghidupi antara lingkungan (geologi dan biologi) dan manusia (yang berbudaya).

Masa depan Geopark Kaldera Toba yang dibayangkan adalah geopark yang menjadi ekologi manusia terbaik di dunia. Suatu komplek ekologi yang tumbuh dan berkembang berdasar interaksi triangular saking-dukung antara kekayaan ekologi, biologi, dan budaya kaldera itu.

Karena itu saatnya kini setiap pihak menekan egonya sampai titik terendah, lalu mengambil langkah terbaik untuk masa depan Kaldera Toba. 

Tiga hal ini mendesak untuk dilakukan jika tak ingin GKT memvuruk lalu kena kartu merah UNESCO: reorganisasi BPGKT menjadi organisasi otonom tingkat propinsi, pembentukan Konsorsium GKT, dan pemilihan General Manager kelas dunia untuk BPGKT.

Kata sebuah umpasa Batak, "Hata mamunjung hata lalaen, hata torop sabungan ni hata." (Memaksakan pendapat pribadi itu takwaras, kesepakatan bersama adalah yang terbaik). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun