Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

The Dancing General, Calon Kuat Presiden ke-8 Indonesia?

25 November 2023   09:35 Diperbarui: 25 November 2023   11:14 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto menari saat pengundian nomor urut capres-cawapres di KPU pada 14 November 2023 (Foto: Istimewa/tvonenews.com)

Bukan penari tapi suka menari di depan massa. Itu kesukaan Pak Prabowo Subianto, capres RI tahun 2014, 2019, dan 2024. 

Karena itu pantaslah jika Pak Prabowo dijuluki The Dancing General.  Sebab bukankan dia seorang letnan jenderal (purnawirawan) yang gemar menari? Itu sesuai fakta empiris.

Saya tak tahu persis sejak kapan Pak Prabowo suka menari, tepatnya joged, di panggung prakampanye atau kampanye. Tapi sekurangnya pada masa Pilpres 2019 dia sudah menari.

Tahun 2019 itu dalam suatu sesi debat capres-cawapres, Pak Prabowo menari karena belum diperbolehkan moderator untuk menjawab pertanyaan Pak Jokowi (tentang mantan napi koruptor menjadi caleg). Pak Sandiaga, cawapres waktu itu, harus memijit-mijit bahu Pak Prabowo untuk menenangkan.

Terbaru tahun 2023 ini, seusai pidato dalam acara undian nomor urut capres-cawapres Pilpres 2024 di KPU (14/11/2023), Pak Prabowo juga menari di panggung. Mas Gibran, cawapres, tergerak juga ikut menari, untuk pertama kalinya. Memang begitu rumusnya, cawapres katut tarian capres.

Di antara dua peristiwa itu, dan bahkan setelahnya, aksi menari di depan atau tengah massa pendukung sering juga dipertunjukkan Pak Prabowo. Silahkan periksa di pemberitaan medol dan medsos, antara lain YouTube dan TikTok.

Boleh dibilang Pak Prabowo menari itu telah menjadi fenomena. Karena bukan terjadi sekali dua kali. Tapi sering kali, sehingga sudah menjadi kebiasaan, suatu jenama baginya.

Mengapa Pak Prabowo menari? Motif subyektif tindakan sosial menari itu telah diungkapnya dalam acara Ultah ke-13 Mata Najwa (19/11/2023) baru-baru ini. Katanya itu caranya mengekspresikan rasa gembira. Meniru secara bawah sadar dari cara kakeknya, Margono Djojohadikoesoemo dan ayahnya, Soemitro Djojohadikoesoemo mengekpresikan rasa gembira.

Dalam budaya Batak Toba, menari itu adalah bahasa simbolik tertinggi. Melampaui bahasa lisan, tulisan, piktorial, dan gestural lainnya. Jika sesuatu tak terkatakan, maka baiklah jika ditortorhon, ditarikan. Begitu nasihat leluhur Batak.

Tortor, diiring gondang, adalah bahasa ungkap tertinggi orang Batak dengan sesama dan Tuhannya. Kepada sesama tortor adalah pernyataan rasa hormat (kepada hula-hula, pemberi istri), kasih (kepada boru, penerima istri), dan sabar (kepada dongan tubu, saudara sedarah).

Kepada Tuhan, tortor adalah pernyataan pujian, syukur, kegembiraan,  kesedihan, penyerahan diri, dan permohonan. Tuhan adalah awal-mula dan harapan akhir  tertinggi untuk orang Batak.

Dari perspektif budaya Batak itu jelas Pak Prabowo telah menggunakan bahasa simbolik tertinggi, menari, untuk menyatakan rasa gembiranya di hadapan publik.

Dan publik suka itu. Kaum Gen YZ bahkan menyebut Pak Prabowo gemoy, lucu menggemaskan. Ibu-ibu juga bilang begitu.

Lihatlah, betapa Pak Prabowo telah memikat hati kaum muda (YZ) dan kaum perempuan dengan tariannya. Tak perlu banyak omong, janji ini janji itu. Cukup menari, maka publik langsung jatuh hati. Pak Prabowo yang mereka kenal kini adalah "Prabowo yang gemoy". Nggemesin gitu, lho.

Maka The Dancing General memang layak menjadi jenama yang menjual bagi Pak Prabowo. Serupa jenama The Smiling General untuk Pak Suharto. Julukan itu diberikan wartawan dulu bagi Pak Suharto, karena dia selalu tampil dengan senyum ramahnya yang khas di hadapan para wartawan. Bahkan saat melontarkan frasa "Saya gebug" pun, dia tetap tersenyum.

Sebenarnya lebih dari 10 tahun lalu, ada juga Presiden Indonesia yang layak dijuluki The Singing General. Dia pandai menggubah lagu dan bernyanyi sambil memetik gitar. Pernah dilakukannya di dalam pesawat kepresidenan.

Konon, menurut lembaga survei, pasangan Prabowo-Gibran adalah pasangan capres-cawapres terkuat. Pasangan ini berpotensi memenangi Pilpres 2024.

Barangkali itu juga efek kuasa tari. Lawan-lawannya bisa saja menertawakan tarian Pak Prabowo. Tapi jangan salah, itu bisa jadi kekuatan. 

Khalayak kini mulai malas disuruh hanya mendengar pidato kampanye. Atau disuruh meneriakkan yel-yel dan tepuk tangan demi nasi bungkus dan ongkos transpor. Mereka senang bila diajak menari, meluapkan segala rasa dengan gerak tari bebas, semacam katarsis sosial.

Rakyat bosan dicekoki janji. Stres dengan segala kesukaran harivini. Mereka perlu gembira. Perlu katarsis.  Menari ala Pak Prabowo adalah solusinya.

Jelas Pak Prabowo unggul menjadikan kampanye sebagai peristiwa gembira. Sesuatu yang riang-ria dan santuy, mengurip Kaesang. Sebab Pak Ganjar dan Pak Anies, rasa-rasanya tak pernah menari di ruang publik. Pak Prabowo selangkah di depan dengan tariannya.

Kalaupun Pak Ganjar dan Pak Anies mencoba ikutan menari, maka akan terlihat aneh, gak genuine, ikut-ikutan. Gak kreatif.

Cobalah membayangkanlah situasi ini. Massa sudah hafal gerak tari, atau joged Prabowo yang simpel dan gampang ditiru itu. Tinggal cari koreografer dan organizer handal, maka setiap kampanye Pak Prabowo akan menjadi semacam tarian massal, melibatkan ribuan bahkan puluhan ribu orang. Pak Prabowo memimpin tari dari atas panggung. Mungkin diiringi lagu Rungkad atau lainnya.

Dan jika 14 Februari 2024 Pak Prabowo memenangi Pilpres 2024 menjadi Oresiden ke-8 RI, kira-kira apa yang akan terjadi? 

Hmm, mungkin akan ada ekspresi suka-cita nasional berupa koreografi "Indonesia Menari dari Sabang sampai Merauke". Tarian kemenangan Pak Prabowo atau Indonesia? (eFTe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun