"Garuda Indonesia, terbanglah ke Basra. Taklukkan Singa Mesopotamia!"
Tak ada satupun tim sepakbola di dunia ini yang tak bisa dikalahkan. Lihatlah Timnas Argentina di Piala Dunia 2022. Â Sebelum mengalahkan Prancis pada laga final, dia dipecundangi Arab Saudi pada laga pembuka.
Tak terkecuali Timnas Irak, Singa Mesopotamia itu.  Benar dia kini peringkat 68 FIFA, juara Piala Asia 2007, dan pernah sekali mengecap babak penyisihan grup di Piala Dunia (1986).  Tambahan,  tim itu diperkuat pula oleh  9 pemain yang berkiprah di klub-klub Eropa.
Itu semua tak berarti Irak muskil dikalahkan oleh Timnas "Garuda" Indonesia, peringkat 145 FIFA. Â Banjir pemain klub Eropa bukan jaminan pasti menang. Â Lagi pula Indonesia juga diperkuat sedikitnya 4 pemain klub Eropa.
Perlu diingat bagi tim-tim yang berlaga di kualifikasi Piala Dunia, penentu utama kemenangan itu bukan lagi sosok pemainnya. Sebab para pemain sudah pasti dipilih yang terhebat dari kumpulan yang paling jago.
Kemenangan ditentukan terutama oleh cara bagaimana 11 pesepakbola bermain secara teguh dan solid. Â Sebab biar kata Ronaldo dan Messi masuk Timnas Indonesia, akan sia-sia saja jika keduanya syur sendiri hingga terkapar kelelahan di lapangan.
Keteguhan dan soliditas.  Itu dua faktor koentji yang harus dimiliki Garuda Indonesia jika ingin menaklukkan Singa Mesopotamia.
Keteguhan
Keteguhan itu soal mentalitas. Soal pride nasionalisme dan  rasa percaya diri yang tinggi. Bertarunglah untuk menang, sekecil apapun peluang untuk menang itu.  Jangan buang waktu memikirkan kekalahan, sebab kalah itu teramat mudah diraih.
Tentu akan ada psywar, perang mental. Suatu kali pelatih Irak, Jesus Casas bilang laga dengan Timnas Indonesia itu semacam uji-coba saja. Lain kesempatan dia bilang lebih sulit melawan Timnas Vietnam ketimbang Indonesia. Â
Itu sesumbar untuk pelemahan mental. Casas tahu di bawah Shin Tae-yong Timnas Indonesia bukan lagi seperti yang dulu. Indonesia menang secara agregat lawan Burundi, kalah tipis dari Argentina, dan menang besar lawan Brunei. Â Itu mengirim sinyal bahwa Garuda Indonesia adalah lawan berat.