Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kaldera Toba Situs Bencana Terdahsyat di Dunia

17 November 2023   13:05 Diperbarui: 18 November 2023   11:24 1077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Toba dengan latar depan Bukit Holbung dan latar belakang Gunung Pusukbuhit (Foto: calderatobageopark.org) 

Peta wilayah dampak tiga letusan terakhir Gunung Toba dalam pembentukan Kaldera Toba (Foto: calderatobageopark.org)
Peta wilayah dampak tiga letusan terakhir Gunung Toba dalam pembentukan Kaldera Toba (Foto: calderatobageopark.org)

Gara-gara letusan terakhir itu dunia mendekati kiamat. Atmosfer bumi dipenuhi erosol sulfat yang tak tertembus sinar matahari. Akibatnya bumi mengalami kegelapan total dan musim dingin selama 6 tahun dan penurunan suhu selama 1,000 tahun. Kondisi iklim ekstrim ini nyaris memusnahkan kehidupan di atas bumi. 

Termasuk manusia, nyaris musnah juga. Antropolog Stanley H. Ambrose memperkirakan hanya sekitar 2.000-20.000 orang saja manusia yang selamat dari bencana letusan Gunung Toba. Merekalah nenek-moyang manusia bumi masa kini. (Lihat: "Late Pleistocene human population bottlenecks, volcanic winter, and differentiation of modern humans", Journal of Human Evolution 34 (6), 1998).

Letusan super 74.000 tahun lalu itulah yang menyempurnakan pembentukan Kaldera Toba seperti yang terlihat sekarang. Van Bemmelen bilang letusan itu telah meruntuhkan badan Gunung Toba ke dasar kawah. Sisa magma yang terperangkap di bawah patahan badan gunung itu kemudian mendorongnya perlahan kembali ke atas. 

Saat kaldera telah tergenang air, menyembullah badan gunung itu kembali ke permukaan. Pertama-tama patahan barat, itulah pulau Samosir. Kemudian patahan timur, itulah blok Uluan -- tanah kelahiranku.

Belum diketahui secara pasti kapan kelompok manusia pertama datang ke Kaldera Toba dan berdiam di situ. Tapi berdasar hasil hitung mundur generasi, diperkirakan komunitas Batak pertama hadir di sana sekitar abad ke-12. Diduga mereka bermigrasi dari daerah Mongolia di utara. Turun ke Taiwan, lalu Filipina, Sulawesi (Toraja), Kalimantan, dan akhirnya sebagian tiba di Kaldera Toba. 

Begitulah asal-usul Kaldera Toba. Letusan Gunung Toba membentuk struktur geologis kaldera. Proses-proses biologis puluhan ribu tahun kemudian menghadirkan flora dan fauna. Lalu kehadiran "Manusia Batak" sejak abad ke-12 menyempurnakan Kaldera Toba sebagai ekologi manusia Batak.

Lembah Sianjurmulamula di kaki Gunung Pusukbuhit Samosir yang secara tradisi diyakini sebagai kampung pertama orang Batak (Foto: calderatobageopark.org)
Lembah Sianjurmulamula di kaki Gunung Pusukbuhit Samosir yang secara tradisi diyakini sebagai kampung pertama orang Batak (Foto: calderatobageopark.org)

Masa Depan Kaldera

Manusia Kaldera Toba, orang Batak umumnya, sangat memuja dan mencintai tanah kelahirannya itu. Rona ekologi manusia Kaldera Toba sekarang ini adalah hasil ko-evolusi antara keragaman geologis, biologis, dan budaya manusia Batak.

Penting kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman bagi orang Batak yang hidup di sana, bahwa kaldera itu adalah situs bencana alam terbesar dan terdahsyat sejagat. Dia adalah warisan bumi yang nyaris memusnahkan kehidupan di bumi itu sendiri. Dan orang Batak khususnya adalah ahli waris bumi yang boleh tinggal di sana atas karunia Tuhan.

Hidup di kaldera terbesar di dunia bukanlah soal biasa. Kaldera Toba memang sangat indah. Danau dan lembahnya adalah kemurahan sumber-sumber hidup. Tapi di balik keindahan dan kemurahan itu, risiko bencana selalu mengintai. Sehingga warga kaldera perlu menguasai mitigasi bencana dan selalu waspada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun