Lagi pula GKT itu kan geopark global UNESCO, kelas dunia. Karena itu kualitas websitenya harus kelas dunia juga, Janganlah, maaf, "kelas kabupaten". Tidak representatif.
Sudah jelas juga aspek yang penting segera dibenahi. Keseluruhan bahasa dan isi website GKT. Sekurangnya seperti telah saya tunjukkan di atas.
Juga perlu dibuat versi bahasa asing -- bukan terjemahan mesin. Setidaknya versi Bahasa Inggris. Itu tandanya website kelas dunia.Â
Akhirnya, seperti kata leluhur Batak, "Siboru buas siboru bakkara, molo dung puas sae soada mara." Setelah mengeluarkan uneg-uneg, selesai tanpa susah hati.Â
Dame ma di hita (Damailah kita). (eFTe)
Catatan Kaki:
[1] "UNESCO Global Geoparks: Celebrating Earth Heritage, Sustaining Local Communities", UNESCO (n.d.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H