Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

5 dari 15 Tahun Membully Kompasianer dan Admin Kompasiana

22 Oktober 2023   19:21 Diperbarui: 23 Oktober 2023   04:59 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak soal yang dikritik. Berikut ini hanya sekadar contoh saja:

  • Hal Plagiat: syarat dan ketentuan Kompasiana tidak eksplisit melarang swaplagiat, tapi kalau ada artikel swaplagiat langsung divonis plagiat.
  • Hal Nilai: nilai "Tidak Menarik" untuk artikel dikritik karena bersifat merendahkan penulis. Untunglah nilai itu kemudian ditiadakan.
  • Hal Diskriminasi: Admin K diduga lebih memihak pada kompasianer milenial (YZ) ketimbang pramilenial (Baby Boomers dan X). Faktanya artikel-artikel anggitan milenial jauh lebih kerap AU ketimbang anggitan pramilenial. Felix Tani menyebut artikel para milenial itu "politip" (aneka tip) dan "manganime" (manga dan anime) yang bersifat reproduktif dan repetitif. Hal ini sempat direspin keras oleh kompasianer milenial, sehingga menjadi polemik di Kompasiana. Dampak polemik ini, artikel Pak Tjip langsung jadi AU sekali (saja).
  • Hal K-Rewards: Admin K dibully karena tak pernah terbuka tentang cara perhitungan dan nilai total K-Rewards. Tapi hal itu mungkin rahasia perusahaan yang hanya akan dibukakan bila lele telah bersisik.
  • Hal Humor: Admin K dibully karena sempat menghilangkan sub-kanal Humor. Sub-kanal ini kemudian muncul di bawah kanal Life. Felix Tani tidak setuju karena menurutnya humor itu harusnya masuk kanal Fiksi. Menurut dia humor lebih penting ketimbang puisi. Humor bikin ketawa, puisi bikin pusing.

Apakah Admin K tersinggung karena dibully Felix Tani? Aku pastikan tidak. Karena, seperti disinggung di atas, Admin K itu adalah lembaga yang  yang tak punya perasaan. 

Sesuatu yang tak berperasaan mustahil tersinggung atau sakit hati.

Baiklah jika artikel ini berhenti sampai sini. Sudah delapan ratus delapan puluh kata.  (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun