Setelah mengucapkan terimakasih, aku menyeberang jalan dan masuk menyusuri gang. Â Ternyata gang itu menanjak. Â Itu akses ke pemukiman yang mengokupasi sebuah bukit. Â
Di puncak bukit itu akhirnya aku menemukan sebuah losmen. Â Tarif kamarnya, kalau gak salah ingat, Rp 2,500 per malam. Â Kamar mandi di luar. Pagi hari dapat sarapan roti bakar dan teh manis. Â Ya, sudah, bungkus!
Informasi Cara ke Tulangbawang
Malam hari, sebelum berangkat tidur, aku berbincang-bincang dengan lelaki usia 50-an pemilik losmen. Â Aku mau cari informasi cara mencapai Tulangbawang.
Pemilik losmen itu memberi tahu aku harus naik bus jurusan Menggala dulu dari Terminal Rajabasa. Nanti dari Menggala naik perahu klotok menyeberangi sungai Way Cakat ke Cakatnyenyak. Â Dari Cakatnyenyak lalu naik angkutan desa ke Tulangbawang.
Bapak pemilik losmen itu sedikit terheran-heran melihatku. Â Agak tak masuk di akalnya ada mahasiswa dari Bogor pergi jauh-jauh ke pedalaman Tulangbawang hanya untuk bikin skripsi. Â "Kenapa tak di sekitar Bogor saja?" tanyanya. Â Aku hanya tertawa, tak memberi jawaban.Â
Malam itu aku tidur nyenyak. Â Mungkin karena sudah tahu cara untuk pergi ke Tulangbawang besok pagi. (Bersambung ke Bagian 3)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H