Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Bawah Pohon Sukun

14 Oktober 2023   07:23 Diperbarui: 14 Oktober 2023   18:12 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pohon sukun (Sumber: dishut.provjatim.or.id/Diedit FT)

Kota itu laknat. Mungkin semacam Sodom dan Gumora. Atau barangkali seperti Ninive yang belum tobat.

Sodom, Gumora, dan Ninive. Itulah definisi kota itu. Sehingga tak perlu lagi pemerian. Cukup baca saja kisahnya dalam Kitab Suci.

Senja yang kelam mulai meringkus kota itu. Tak ada lembayung di ufuk barat tadi. Juga tak ada rembulan di timur kini. 

Langit  kota legam saja oleh kabut jelaga yang menyembur dari ratusan cerobong pabrik-pabrik piaraan para koruptor.

Kota itu bukan lagi rumah manusia. Lebih tepat disebut sarang zombie. Sekurangnya suaka Homo homini lupus.

Zombie dan Homo homini lupus. Dua label yang lebih dari cukup untuk menggambarkan tabiat dan relasi sosial warga kota itu.

Tak ada kejahatan yang terlarang di sana. Penjara kota itu dijejali orang-orang baik. Mereka divonis bersalah karena menghalang-halangi perbuatan jahat. 

Di kota yang dekaden itulah Dokter Isroba membuka klinik penghilang jejak bejat.

Dokter Isroba. Begitu warga kota mengenal dan menyapanya. Tak ada orang yang pernah memeriksa latar belakangnya. 

Juga tak ada yang perduli dia sebenarnya dokter gadungan. Penipuan dan pemalsuan adalah kopi pagi bagi warga kota itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun