Memang ada saja gesekan-gesekan terjadi antara misi dan zending. Â Itu lumrah. Â Pada akhirnya tujuan keduanya sama. Â Penyebaran Kabar Gembira, iman Kristiani, kepada orang Batak. Â Kabar Gembira, kemajuan rohani, yang juga diikuti dengan kemajuan sosial-ekonomi pada masyarakat Batak.
Nommensen dan Rossum sama berjasa dalam pembangunan rohaniah dan sosial-ekonomi orang Batak. Â Nommensen telah dikenang sebagai "Apostel Batak". Â Lalu dengan sebutan apakah Pastor Rossum sebaiknya dikenang?
Gereja Katolik Santo Yosef Balige, gereja Katolik pertama di Tanah Batak itu telah dijuluki sebagai "Ruma Betlehem". Â Rumah kelahiran Gereja Katolik di Tanah Batak. Seperti para gembala di padang menjadi saksi pertama kelahiran Yesus di Betlehem, tidakkah layak untuk mengenang Pastor Sybrandus van Rossum, OFMCap sebagai "Gembala Betlehem-Batak"? (eFTe)
Catatan Kaki:
[1] P. Gentilis Aster, OFM Cap., Mukjizat di Tanah Batak: Awal Misi Katolik di Tanah Batak (Penerjemah: P. Leo Joosten, OFM Cap.), Kabanjahe: Ordo Kapusin, 2008.
[2] Uli Kozok, Utusan Damai di Kemelut Perang: Peran Zending dalam Perang Toba, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010.Â
[3] Fr. Arie Saragih, "Pastor Katolik Ini Mengalami Mukjizat di Lokasi Balap F1H2O Danau Toba Balige", Kanal YouTube Yesus Engkau Andalanku, 26 Februari 2023.
[4] "Sejarah Misi Katolik di Tanah Batak - P. Sybrandus van Rossum dkk.", Kanal YouTube Bikap St. Fransiskus Jalmed, 19 November 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H