Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

'Piramida Toba' Itu Mungkin Situs Kampung Tua Batak Toba

9 Oktober 2023   15:28 Diperbarui: 11 Oktober 2023   05:05 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saran saya, agar isu "Piramida Toba" ini tidak berkembang menuju kondisi "anarkis" seperti Gunung Padang, sebaiknya BRIN segera membentuk Tim Peneliti Arkeologi Terpadu untuk mengungkap lebih jauh ikhwal keberadaan situs tersebut.

Sangat mungkin Bukit A Bakkara itu adalah bekas perkampungan tua Batak Toba. Barangkali perkampungan kelompok marga Marbun generasi pertama.  

Penting diungkap alasan mengapa kampung tua itu ditinggalkan.  Apakah karena tertimpa tanah dan batu longsor dari puncak tebing? Atau karena termasuk kampung pendukung garis keras Sisingamangaraja XII sehingga dibumi-hanguskan pasukan Belanda saat menyerang Bakkara tahun 1894? Atau karena sebab-sebab lain?

Sekalipun Bukit A Bakkara bukan piramida, hanya situs perkampungan tua, nilainya sangatlah besar untuk pengungkapan sejarah masyarakat Batak Toba.  Hal itu mengingat Bakkara sampai awal 1900-an adalah pusat "pemerintahan"  dinasti Sisingamangaraja. Raja Sisingamangaraja XII diketahui  punya cita-cita menyatukan seluruh Tanah Batak di bawah kerajaannya. (eFTe)

Catatan Kaki:

[1] Irfan Teguh. "Gunung Padang Bukanlah Piramida", tirto.id - 18 Apr 2018 14:00 WIB.

[2]  "Adu Gagasan 2 Peneliti di Temuan Piramid Toba, Singgung Leluhur", CNN Indonesia. 09 Okt 2023 07:49 WIB.

[3]  Raja M. Sinaga, "Peneliti Temukan 7 Kerangka Manusia di Sekitar Piramida Dekat Danau Toba", detikSumut, 06 Okt 2023 20:00 WIB.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun