Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Shin Tae-yong Blunder, Ernando Ari Gagal Eksekusi Penalti karena Beban Ganda

27 Agustus 2023   08:46 Diperbarui: 27 Agustus 2023   08:52 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ernando Ari mampu menggagalkan penalti Nguyen Quoc Viet di Final Piala AFF U-23 (Foto: PSSI via suaramerdeka.com)

"Seorang kiper adalah tameng, bukan tombak. Jangan pernah menyuruh tameng menjadi tombak." -Felix Tani

Jika ada pemain Timnas U-23 yang harus dianugerahi sarung tangan emas, maka dia pasti kiper Ernando Ari Sutaryadi.

Dia adalah tembok terakhir yang tak tertembus oleh pemain lawan, khususnya Thailand dan Vietnam dalam gelaran Piala AFF 2023 di Thailand.

Tak salah Emiliano Martinez, kiper Timnas Argentina yang merupakan kiper terbaik dunia di Puala Dunia 2022 Qatar, menghadiahkan jerseynya untuk Ernando.

Ernando sungguh benteng kokoh di gawang Indonesia U-23. Dia bahkan beberapa kali bisa menggagalkan tebdangan penalti lawan. Termasuk tadi malam, ketika Vietnam mendapat hadiah penalti berkat kreativitas pemainnya playing victim di kotak penalti Indonesia. 

Pendek kata, sebagai kiper baik di Timnas Senior maupun kelompok umur, juga di klubnya, kiper Ernando selalu bisa diandalkan. Lini pertahanan selalu lebih percaya diri kalau ada Ernando di bawah mistar gawang.

Begitupun dalam partai final Piala AFF 2023 antara Indonesia versus Vietnam di Stadion Rayong kemarin malam (Sabtu, 26/08/2023). Sepanjnang 2 × 45 menit plus 2 × 15 menit, Ernando adalah tembok hidup di mulut gawang Indonesia. Skor 0-0 memaksa kedua tim ke solusi adu penalti.

Di sinilah Shin Tae-yong bikin blunder.

Sampai kelima eksekutor penalti dari dua tim melakukan tugasnya, skor masih tetap imbang 5-5. Sehingga kemenangan atau kekalahan harus ditentukan dengan eksekutor keenam.

Sangat mengagetkan, Shin Tae-yong menunjuk Ernando sebagai eksekutor keenam dari kubu Indonesia.

Itu menjadi blunder karena secara psikologis kepada Ernando ditimpakan beban ganda. Bayangkan, Ernando yang mentalitasnya digodog untuk mencegah bola masuk gawang, kini tiba-tiba diharuskan membobol gawang -- terlepas itu gawang lawan.

Benar saja. Ernando gagal mengkonversi tendangan penalti menjadi sebuah gol. Perhatikan ekpresi wajahnya, sangat sangat sangat down. Dia menatap rekan-rekannya di tengah lapangan dengan mata nanar.

Dalam kondisi mental down begitu, Ernando masih harus berhadapan dengan eksekutor keenam Vietnam. Sudah bisa ditebak, Ernando sudah kehilangan fokus. Hasilnya gawang Indonesia kebobolan untuk keenam kalinya.

Betapa hancur hati Ernando. Dia duduk menangis di lapangan, menyesali dirinya yang mendadak terpersepsi sebagai biang kegagalan Indonesia meraih piala AFF 2023.

Kini orang akan berbicara tentang Ernando. "Oh, Ernando. Ya, ya, dia kiper yang hebat tapi eksekutor penalti yang buruk."  

Itulah buah blunder fatal Shin Tae-yong. Karena dia memerintahkan tameng (kiper) menjadi tombak (eksekutor penalti).

Lain kali Pak Shin Tae-yong, tolong tidak melakukan hal itu lagi. Terutama dalam laga aras regional dan internasional yang krusial, yang menguras ketahanan fisik dan mental.

Bravo Timnas U-23 di bawah Shin Tae-yong. Hatiku tetap padamu. (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun