Tuhan memang Pencipta Yang Maha Futuristik. Diciptakan-Nya buah pisang melengkung, atau mengacung ke atas saat masih di pohonnya. Sebab dia tahu suatu ketika kelak, manusia membutuhkan bentuk buah pisang itu sebagai tamsil.
Dan Maha Benarlah Tuhan. Berabad-abad kemudian manusia menciptakan tamsil "tendangan pisang", untuk menggambarkan lintasan gerak bola yang melengkung bak pisang di udara setelah ditendang.Â
Juga muncul istilah republik pisang, diciptakan penulis Amerika O. Henry (William S. Porter),  untuk menggambarkan negara yang dikuasai minoritas plutokrat atau oligarki politik-ekonomi -- persekutuan penguasa dan pengusaha  -- yang mengontrol penuh sumberdaya ekonomi. Hasil eksploitasi kekayaan alam bergerak melengkung  melewati kepala mayoritas rakyat dan ... gol ... masuk kantong minoritas plutokrat.
Ada pula eufemisme "pisang" untuk anulaki. Mungkin karena secara morfologis ada kemiripan bentuk antara keduanya. Sama-sama melengkung? Entahlah.
Bahkan muncul pula jenama "Sang Pisang" milik seorang putra presiden. Jenama itu melesat pada lintasan lengkung melewati orang-orang  Madura yang sudah mengujarkan "sang pisang" sejak mereka diciptakan. Tapi jenama itu mungkin saja diambil dari nama (Kae) Sang Pisang. Hanya dia yang tahu.
Apapun, Â berabad-abad sebelum semua itu viral atau trending, Tuhan sudah mengetahuinya. Untuk itulah, antara lain, Dia menciptakan pisang.
Tapi itu soal iman, sih. Kamu boleh percaya atau tak percaya pada ocehanku di atas. Tak akan ada yang melemparmu dengan pisang.
Tentang bentuk buah pisang yang melengkung itu, sebenarnya tidak mutlak juga.  Pisang mas misalnya relatif lurus bentuknya. Setidaknya tak lengkung-lengkung  amatlah. Karena itu pisang mas disebut juga pisang "jemari nona" (lady fingers banana).
Eh, sebenarnya kalau dipikir-pikir serem juga, ya. Kalau jemari nona sebesar pisang mas, berarti itu kan semacam jemari genderuwowati. Bukankah sering disebut jemari genderuwo itu sebesar pisang?
Jenis-jenis pisang yang secara terang-terangan bentuknya melengkung adalah pisang tanduk, ambon, raja, dan cavendish. Ini jenis-jenis pisang paling terkenal di Indonesia. Andai saja mereka punya akun medsos, ya.
Mengapa bentuk buah pisang itu melengkung ke atas saat masih menempel pada tandannya?
Ternyata buah pisang adalah jenis buah perkasa yang berani dan sukses melawan gravitasi bumi. Â Coba perhatikan, apakah pernah buah pisang lepas dari tangkainya lalu jatuh ke tanah? Bandingkan dengan buah durian yang tampilannya terkenal sangar itu. Setajam apapun durinya, jika matang, jatuh ke tanah juga.
Sifat resisten buah pisang itu disebut sifat geotropisme negatif, gerak tumbuh menjauhi inti bumi, mengejar cahaya matahari. Jadi pertumbuhan buah pisang itu bisa juga disebut bersifat fototropisme.
Sebenarnya, saat masih berada di balik pelepah jantungnya, buah pisang itu melengkung ke arah bawah. Begitu pelepah lepas dan cahaya matahari menerpa, buah pisang mengalami ereksi terus-menerus hingga ukurannya membesar dan melengkung ke arah atas.
Sekarang, sudah mengertikah kamu mengapa buah pisang digunakan sebagai eufemisme untuk anulaki?
Beberapa hari lalu aku membaca komentar seorang lelaki kompasianer  pada satu artikel tentang pisang. Katanya dia ingin hidupnya seperti pisang. Kurasa, setelah membaca artikel ini, dia akan menyesali keinginannya itu. (eFTe)
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H