Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Mengapa Buah Pisang Melengkung?

6 Juli 2023   14:32 Diperbarui: 6 Juli 2023   17:22 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buah pisang melengkung (Foto: unsplash via katadata.co.id)

Mengapa bentuk buah pisang itu melengkung ke atas saat masih menempel pada tandannya?

Ternyata buah pisang adalah jenis buah perkasa yang berani dan sukses melawan gravitasi bumi.  Coba perhatikan, apakah pernah buah pisang lepas dari tangkainya lalu jatuh ke tanah? Bandingkan dengan buah durian yang tampilannya terkenal sangar itu. Setajam apapun durinya, jika matang, jatuh ke tanah juga.

Sifat resisten buah pisang itu disebut sifat geotropisme negatif, gerak tumbuh menjauhi inti bumi, mengejar cahaya matahari. Jadi pertumbuhan buah pisang itu bisa juga disebut bersifat fototropisme.

Sebenarnya, saat masih berada di balik pelepah jantungnya, buah pisang itu melengkung ke arah bawah. Begitu pelepah lepas dan cahaya matahari menerpa, buah pisang mengalami ereksi terus-menerus hingga ukurannya membesar dan melengkung ke arah atas.

Sekarang, sudah mengertikah kamu mengapa buah pisang digunakan sebagai eufemisme untuk anulaki?

Beberapa hari lalu aku membaca komentar seorang lelaki kompasianer  pada satu artikel tentang pisang. Katanya dia ingin hidupnya seperti pisang. Kurasa, setelah membaca artikel ini, dia akan menyesali keinginannya itu. (eFTe)

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun