Sambil duduk menyeruput segelas teh manis di teras rumah, aku bersyukur telah melewatkan pagi di Kebalen dengan cara yang elok. Â
Barangkali, jalan pagi semacam itu bisa dikategorikan jalan pagi susur sejarah. Sebuah jalan kaki yang membawa pikiran ke masa lalu lewat penglihatan empirik hari ini. Semacam jalan kaki psikis yang menyehatkan.
Tapi mengapa harus di Kebalen?
Sederhana saja. Kebalen itu adalah titik kenangan tentang Surakarta dalam ingatanku.
Ikatan pernikahan telah membuatku katut pulang kampung ke Kebalen. Itu bisa menjelaskan mengapa ada orang Batak bisa pulang kampung ke Surakarta. (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H