Menjadi pertanyaan kini, ke mana perginya revolusi mental yang digaungkan Presiden Jokowi tahun 2014? Sudah hampir genap 10 tahun beliau menjadi presiden, tapi mentalitas menerabas justru semakin subur. Apakah berlebihan jika saya katakan revolusi mental itu hanyalah revolusi di bibir?
Tahun ini bangsa dan negara kita akan merayakan ulang tahun ke-78 kemerdekaan dari penjajahan kolonial Belanda. Tapi kita rupanya tetap belum bisa merayakan kemerdekaan dari mentalitas menerabas.
Saya membayangkan, almarhum Prof. Koentjaraningrat hanya bisa bersedih melihat bangsa ini dari "atas" sana. (eFTe)
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H