Kedua, bersyukur karena dengan menjadi AU tulisan kita bisa mendapatkan pembaca yang lebih banyak, sehingga gagasan kita tersebar lebih luas.
Ketiga, bersyukur karena tulisan kita mungkin mendapat komentar bernas dari pembaca kritis yang membuat kita lebih cerdas.
Tiga aspek itu, mutu tinggi, keterbacaan luas, dan respon kritis adalah harapan setiap penulis. Entah dia menulis di Kompasiana atau media lain. Jika suatu harapan tercapai, tentu selayaknya kita bersyukur, kan?
Namun demikian, ada baiknya juga diingat, sebaiknya tak menjadikan AU sebagai tujuan dalam menulis di Kompasiana.Â
Sekali AU Kompasiana ditetapkan sebagai tujuan menulis, maka kita telah menggadaikan "kemerdekaan menulis" demi sebuah status yang hanya bertahan satu jam.Â
Kita, kompasianer, mestinya tak serendah itu, bukan? (eFTe)
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H