Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perempuan Tenun di Danau Toba, Livery Baru Air Asia Menyambut F1H2O Balige 2023

25 Februari 2023   16:15 Diperbarui: 25 Februari 2023   18:29 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potongan corak perempuan penenun di badan pesawat Air Asia.(Dok. Toba Tenun/kompas.com)

Hendak dikatakan di sini bahwa livery Air Asia itu mengabarkan, kepada dunia, keindahan ekosistem Danau Toba sebagai hasil komunikasi antara nature dan nurture, alam dan budaya.

Ringkasnya Danau Toba itu diperindah budaya Batak, dan budaya Batak itu diperindah Danau Toba.  Hasilnya adalah keindahan, kelembutan, dan ketenteraman khas Danau Toba dan masyarakat Batak.

***

Livery  "Perempuan Tenun di Danau Toba" pada armada AAI itu, bagaimanapun, adalah sebuah undangan spesial bagi setiap orang di luar Danau Toba dan Batak untuk datang ke sana. 

Lalu tinggal di situ mereguk sajian keindahan, kelembutan, dan ketenteraman dari alam Danau Toba dan budaya Batak. Untuk kemudian boleh pulang ke rumah dengan semangat baru, energi baru, dan visi baru menuju hidup yang lebih bermakna.

Orang Batak di bona pasogit, kampung halaman,  kiranya perlu berterimakasih kepada AAI, Toba Tenun, Injourney, dan BPODT yang telah memasarkan wisata alam Danau Toba dan budaya Batak yang elok ke mancanegara.

Jika upaya pemasaran itu berhasil mendatangkan banyak wisatawan ke Danau Toba, ingatlah, mereka adalah boru yang harus dielek, dikasihi. 

Dengan begitu, akan berlaku umpasa, petitih Batak yang mengatakan:  Ai durung do boru, tomburan hula-hula, molo mamora boru, birsak ma hu hulahula. --Boru adalah tangguk, hula-hula piring saji. Jika boru kaya, maka akan terpercik ke hula-hula.  

Baiklah tulisan ini ditutup dengan sebuah umpasa Batak lagi. Sahat-sahat ni solu, sai sahat ma hu bontean. Sahat leleng hita mangolu, sai sahat ma hu panggabean.  --Berlayar jauh perahu, akhirnya berlabuh di darmaga. Panjang usia hidup kita, semoga dikaruniai kebahagiaan.

Ima tutu. -- Jadilah seperti itu. (eFTe)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun