"Karena kami suster. Tidak menikah, tidak hamil, dan tak punya anak biologis," jawabnya. Jawaban yang mengguratkan rasa heran di wajah kami.
Suster itu tanggap.
Dia lantas bercerita tentang juniornya yang melepas kaul untuk menikah. Beberapa waktu yang lalu mereka berkunjung ke rumahnya. Mereka sedikit kaget. Juniornya itu, yang sudah beranak dua, tampak lebih tua dari mereka.
"Hidup berkeluarga, punya anak, adalah panggilan hidup yang berat. Tubuh dan pikiran harus kerja keras. Akibatnya tubuh cepat kehilangan kemudaannya."
Begitu penjelasan suster tua yang awet muda itu. Masuk akal, sih. Kami, istriku dan aku, sudah mengalaminya.
Bagusnya, suster tua itu lupa bilang, "Menjadi suster adalah resep awet muda alami dan surgawi."
Itu bisa menjadi justifikasi hebat untuk kaum "amunia" (awet muda mania), bukan?
***
Hubungan antara  "bebas anak" dan "awet muda fisik" biarlah para biolog, dokter, dan psikolog yang menjelaskannya.
Apakah hubungannya bersifat kausatif, asosiatif, atau koinsidentif, butuh penjelasan saintifik yang mungkin rada njlimet.Â
Sekaligus itu mungkin bisa juga menjelaskan mengapa para jomlo senior dan kaum selibat tampak awet muda.