Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Seorang Driver Gojek yang Hangat di Pagi yang Dingin

3 Februari 2023   22:29 Diperbarui: 3 Februari 2023   22:34 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot chat (Dokpri)

Jakarta di hari Jumat, 3 Februari 2023. 

Pada sebuah pagi dingin oleh renai hujan sejak subuh.

Hujan kepagian.

Apa pilihan terbaik di satu pagi yang dingin? Salah satunya, sarapan dengan yang hangat. 

Bubur ayam pilihanku. 

Maka kubukalah aplikasi Gojek. Pencet menu GoFood. Buka Riwayat. Pilih bubur ayam Kemang. Pesan empat porsi.

Beres. Sisanya serahkan pada sistem Gojek.

Tak berapa lama, masuk pesan dari driver Gojek bernama Har, laki-laki. Begini bunyinya:

Screenshot chat (Dokpri)
Screenshot chat (Dokpri)

Lima kalimat chat pertama, standar. Selalu begitu.

Tapi kalimat chat keenam itu spesial. Ada muatan kehangatan dalam sapaan itu.

"Sehat selalu buat kakak dan keluarga. Amin."

Jadinya, aku merasakan kehangatan mengalir di jiwaku di pagi yang dingin itu.

Berkat sapaan hangat Pak Har, driver Gojek itu.

Tak lama kemudian, masuk lagi chat dari Pak Har.  Bunyinya begini:

Screenshot chat (Dokpri)
Screenshot chat (Dokpri)
Kalimat chat pertama, standar. Selalu begitu.

Tapi kalimat chat kedua, so special. Itu selarik ucapan terimakasih, penyajian, dan doa. 

"Terimakasih dan selamat menikmati pesanannya. Semoga diberikan kesehatan dan diberikan rezeki yang melimpah. Amin YRA."

 Jadi, aku harus bagaimana.

Aku sudah merasakan kehangatan dan kenikmatan sebelum bubur ayam terhidang di atas meja makan.

Semua itu bersumber pada chat sarat kehangatan dari Pak Har.

Saat kuterima hantaran bubur ayam dari Pak Har, kuangsurkan sekadar tip untuknya.

"Gak usah, Pak. Sudah dibayar lewat aplikasi," tampiknya halus.

"Ya, aku tahu. Ini tambahan saja, Pak."

"Terimakasih banyak, Pak." Dia akhirnya mau menerima.

Saat menikmati bubur ayam hangat merayap ke lambung, aku merenung.

"Alangkah eloknya bila setiap driver ojol memiliki adab yang baik, hangat dan penuh perhatian, seperti Pak Har."

Saya sempat mengamati wajah Pak Har. Kira-kira usianya sepantaran umurku. Sama-sama lansia awal. 

Ah, barangkali usia tua telah memberi adab yang elok pada Pak Har.

Bagusnya, dengan kehangatan dan perhatiannya, dia telah mengguratkan differensiasi bagi GoJek.

Pak Har, menurutku,  pantas menjadi teladan bagi driver ojol lainnya. (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun