Barangkali itu buah dari sistem perkuliahan yang opresif. Merampas kemerdekaan mahasiswa. Sekaligus membunuh daya pikirnya.
Untunglah Mas Menteri Nadiem datang dengan gagasan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Agar mahasiswa lepas dari penjajahan kampus.
Bah! Kenapa pula aku ngomongin lagi soal yang tak penting. Dasar semprul, aku.
Ringkasnya, aku bilang kepada mahasiswa itu, "Coba teliti dampak Pandemi Covid-19 terhadap koper dan sepatu."
"Huh! Dasar lansia kenthir," umpat mahasiswa itu. Lalu dia pergi begitu saja. Entah ke mana.
Begitulah mahasiswa.
***
Ya, betul, kenthir.
Kalau gak kenthir, gak bakalan terpikir kaitan pandemi Covid-19 dengan koper dan sepatu.
Atau, tepatnya, dampak pandemi Covid-19 terhadap koper dan sepatu.
Kalau saja mahasiswa tadi gak malas mikir, dia bisa bikin hipotesis begini:
Semakin lama masa pandemi Covid-19 semakin tinggi tingkat kerusakan koper dan sepatu.