Jokowi adalah seorang presiden yang adil, beradab, dan merakyat. Itulah kebenaranya menurut kaum pecinta atau pendukung Jokowi.
Tapi benarkah itu satu-satunya kebenaran?
***
Kebenaran politik bukan saja selalu relatif, tapi juga selalu majemuk.
Pendukung Jokowi boleh saja bilang Jokowi itu adil, beradab, dan merakyat. Dengan segala bukti obyektif dan subyektif.Â
Itu sebuah kebenaran politik.
Tapi kelompok oposisi juga bisa saja bilang Jokowi itu lalim, biadab, dan elitis atau oligarkis. Dengan segala bukti obyektif dan subyektif. Â
Itu juga sebuah kebenaran politik.
Ya, keduanya adalah kebenaran politik. Sebab dalam politik, sesuatu dianggap benar jika itu sesuai dengan pandangan atau memenuhi kepentingan politik.
Itu sebabnya ada frasa politik "Jokowi selalu benar" atau, sebaliknya, "Jokowi selalu salah".
Jadi, ketika Cak Nun bilang Jokowi itu seperti Firaun, dia tidak sedang kesambet. Dia hanya sedang mengungkap sebuah "kebenaran yang lain". Â Kebenaran politik menurut kelompok oposisi.