Kegiatan reproduksi dan produksi terlibat dalam konflik ruang dan waktu di dalam rumah. Hakikat rumah sebagai lokus harmoni reproduktif terdisrupsi oleh kegiatan publik atau produksi.
Jadi, sudah jelas, bukan?
Kita harus meninggalkan WFH dan kembali ke pola WFO untuk mencegah kerusakan pada "Rumah" -- dengan hurup R besar. Jangan sampai kita kehilangan "Rumah" di dalam rumah sendiri.Â
Pastilah ada ketaksetujuan pada uraian tentang perubahan persepsi dan praksis ruang dan waktu akibat WFH di masa pandemi ini.Â
Baiklah. Kita ambil saja jalan tengah dengan menjadikan perubahan persepsi dan praksis ruang dan waktu itu sebagai hipitesis. Selanjutnya, silahkan para sosiolog, psikolog, dan ahli manajemen menguji kebenarannya. (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H