Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Ada Ahli Lubangologi di Kompasiana

7 Januari 2023   13:59 Diperbarui: 7 Januari 2023   18:55 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi pagi.

Ting. Denting WAG Gang Sapi di ponsel (telepon seluler).

Pesan masuk dari Ayah Tuah. Meneruskan artikel Mbak Lilik Fatimah Azzahra, "Hati-hati Menertawakan Puisi Kompasianer Ini, Bisa Kualat!" (K. 07.01.2023).

Artikel itu menanggapi gelak tawa Engkong Felix. Lantaran membaca frasa "lubang sumur" di satu larik puisi anggitan Mbak Lilik, "Tentang Lelaki Berbahaya" (K. 29.12.2022).

Hahaha. Kocak! Gelak tawa kok ditanggapi dengan artikel.

Ah, ini semua gegara licentia poetica. Jadi geger.

Tapi sudahlah. Mbak Lilik sudah mengisahkan riwayat kelahiran frasa "lubang sumur" itu. Katanya, sekadar memastikan adanya lubang sumur.

Hahaha. Embuh, ah.

Engkong terpaksa buka kbbi.web.id. Tertulis begini:  

"sumur n 1 sumber air buatan, dengan cara menggali tanah; ... ; 2 lubang yang sengaja dibuat menembus lapisan tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas; 3 lubang hasil pengeboran ... ; 4 Geo bangunan hidraulis berupa lubang yang digali ke dalam bumi ...."

Jadi "sumur" adalah lubang vertikal menembus tanah, hasil penggalian atau pemboran.

Kalau "lubang sumur"? Ya, lubang dalam lubang, atau sumur dalam sumur.

Kebayang gak sih ada lubang yang berlubang?

Engkong terlalu kenthir untuk bisa membayangkannya. 

Tapi tak urung terpikir juga sebenarnya lubang hitam (black hole) di jagad raya. Sebuah lubang yang mampu menyedot semua materi ke dalamnya.

Termasuk mungkin menyedot lubang sumur. Sehingga ada lubang di dalam lubang.

Lieur, euy.

Tapi, tenang. Ada Ayah Tuah. 

Dalam bilik komentar artikel Mbak Lilik, Ayah Tuah berkomentar begini:

"Omongan Engkong Felix nggak usah didenger. Nanti aku bahas soal 'lubang' ini."

Eureka!

Akhirnya Engkong menemukan seorang ahli Lubangologi, ilmu perlubangan.

Lubangologi adalah cabang ilmu Arkeologi Metafisika yang mengkaji penggalian-penggalian arkeologis takkasat mata.

Keahlian spesifik yang diajarkan di situ antara lain adalah melubangi tanpa berlubang, membuat lubang dalam lubang, dan teknik menggali lubang.

Teknik terakhir ini keahlian absurd. Lubang itu kan ruang hampa materi padat. Gimana cara galinya, coba.  

Ahli Lubangologi sekarang banyak dibutuhkan. Koruptor banyak yang memanfaatkan jasanya untuk membuat lubang tanpa lubang, atau lubang dalam lubang, pada kantung anggaran.

Tapi Ayah Tuah bukan Lubangolog macam itu. Etika dan moralnya tetap bisa dipertanggung-jawabkan.  Sekalipun, misalnya, dompetnya kadang gak bertanggung-jawab. 

Sebagai ahli Lubangologi Ayah Tuah hanya ingin menjelaskan logika linguistik frasa "lubang sumur". 

Ah, Engkong titip pertanyaan, Ayah.

"Bagaimana caranya menggali lubang sumur sehingga sumur berlubang?"

Ayo, gelar tikar, seduh kopi item, siapkan pisang goreng, duduk manies. (eFTe)

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun