Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah Makna Tahun Baru bagi Orang Batak Toba

2 Januari 2023   06:02 Diperbarui: 2 Januari 2023   07:21 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rekonsiliasi sebagai pernyataan komitmen untuk menempuh "jalan baru" yang lebih baik, dan meninggalkan "jalan lama" yang tidak atau kurang baik, itulah makna utama Tahun Baru bagi orang Batak Toba. Makna yang yang telah diwartakan Natal sebagai "jalan lain" menuju keselamatan.

***

Jika pada hari-hari masa Natal dan Tahun Baru orang-orang Batak rantau mengalir pulang kampung, maka intensinya tak lain untuk rekonsiliasi teologis dan sosiologis dalam keluarga besar -- mencakup keluarga prokreasi dan orientasi.

Memang ada sementara orang yang secara sinikal melihatnya sebagai perilaku pamer kesuksesan di rantau.  Lazimnya itu pandangan "orang kalah" yang malas evaluasi diri. Bagaimanapun hamoraon-hagabeon-hasangapon,  kekayaan-jeberhasilan-kemuliaan, adalah tiga nilai yang dikejar orang Batak. Jelas kesuksesan bukan sesuatu yang ditabukan.

Intinya, orang Batak pulang kampung atau ke rumah orangtua (kelyarga orientasi) di masa Natal dan Tahun Baru untuk menjalankan ritus kolektif rekonsiliasi. Jika ada indikasi kesuksesan yang tampak dalam proses itu, seperti mobil dan dandanan mewah, maka itu semacam kulit yang jamak saja.

Rekonsiliasi itulah makna terpenting yang hendak diwujudkan. Rekonsiliasi dengan Tuhan dan seluruh anggota keluarga besar. Bagi orang Batak Toba, rekonsiliasi di malam Tahun Baru itu adalah komitmen "jalan baru" untuk kehidupan yang kebih baik. Sekaligus rekonsiliasi itu adalah sumber energi sosial kreatif untuk dapat menapaki komitmen "jalan baru" tersebut.

Menutup tahun 2022 dan membuka tahun 2023, izinkan saya menyampaikan ucapan khas Batak Toba ini:

Habang ma pidong siburuk
Habang hu bonani antajau
Nunga salpu be taon na buruk
Nunga ro taon naimbaru.

[Terbang burung bubut
Terbang ke pohon jambu
Sudah berlalu tahun yang lama
Sudah datang tahun yang baru]

Salamat Ari Natal dohot Taon Baru ma di hita saluhutna. Horas! (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun