Dan budaya itu selalu teranyam dengan ekonomi dan politik. Karena itu Prof. Sajogyo, sosiolog pedesaan Indonesia, dulu pernah bilang kepada Dr. DH Penny, ekonom Australia, begini: "Bila ingin mengerti ekonomi dan politik kami, pelajarilah budaya kami."
Mahyar, tak ada tindakan ekonomi ataupun politik yang bebas nilai budaya! Begitupun, tak ada tindakan budaya yang steril dari nilai ekonomi dan politik.
Jika tak paham prinsip itu, maka berhentilah jadi Youtuber Politik. Jadilah Youtuber Politip. Dengan begitu, kamu mungkin akan terhindar dari ujaran-ujaran dungu.
Lelaki Kedua: Kharisma Jati
Ini ujaran dungu Kharisma Jati yang viral menasional.
"Bi, tolong buatkan tamu kita minum." "Baik, Nyonya."Â
Aslinya begini.
Cuitan Kharisma itu kontan menuai kecaman keras dan luas dari netizen Indonesia. Cuitan itu dinilai menghina Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Netizen perujak Kharisma menilai cuitan dialog itu menempatkan Ibu Negara Korsel Kim Kun-hee sebagai "Nyonya" dan Ibu Negara RI sebagai "Bi(bi)". Terlalu!
Tak kuat menghadapi serbuan netizen yang merasa "ikut terluka", Kharisma kemudian menghapus cuitannya. Dengan alasan aneh "...banyak yang salah paham menganggap saya merendahkan orang yang di gambar tersebut".
Langsung direspon Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep, dua anak lelaki Ibu Iriana. "Salah paham?" tanya Gibran. "Lha terus maksudmu gimana?" tanya Kaesang. Dua pertanyaan yang membuat Kharisma langsung kicep.