Pagi ini saya sedang berada di parkiran sebuah rumah sakit -- bukan rumah sehat -- di Jalan Fatmawati Jakarta Selatan. Duduk manis di dalam mobil tua. Menunggu orangtua cek rutin kesehatan.
Kupandangi langit di atas atap rumah sakit. Burung-burung walet sedang terbang rendah. Memanen capung-capung yang mengapung di udara sarat uap air. Pertanda hujan akan turun nanti siang. Lalu Jakarta banjir lagi. Seperti kemarin, dan kemarinnya.
Tiba-tiba ada pesan video masuk di WAG manusia-manusia ngawur. Otomatis buka, dong. Wong lagi nganggur.
Aha! Ternyata video endorse bus kampanye Anies Baswedan untuk "pencapresan" (pencalon-presidenan). Kata naratornya, seorang dari ibu-ibu "Manis" -- mereka melabel diri begitu, bukan kataku lho -- bus itu nanti akan ditumpangi Anies berkeliling Jakarta.
Ngapain keliling Jakarta? Ya, kampanyelah! Masa untuk menerjang banjir dan menembus macet? Sirik elu, ah.
Ada logo Partai Nasdem tertempel pada kaca samping bus itu. Nah, ketahuan partai sponsornya. Ya, Nasdem baru saja mengumumkan nama Anies Baswedan sebagai Capres 2024 dari partai itu.
Tapi itu tak penting. Sekurangnya gak menariklah untukku.
Ada yang lebih menarik. Tulisan besar pada dinding kiri dan kanan bak bus. Tertulis di situ "Anies Baswedan for Presiden" (kiri) dan "Anies Baswedan for Presiden 2024".
Ada yang aneh di situ. Tertulis frasa "for Presiden" (Ingdonesia), bukan "for President" (Inggris).