Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kemenangan Timnas U-20 dan Katarsis Sosial

19 September 2022   22:56 Diperbarui: 21 September 2022   05:00 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah sepantasnya pula pemerintah berterimakasih kepada Timnas U-20. Sebab sekelompok anak muda itu telah menyelamatkan pemerintah dari gerudukan rakyat yang kecewa dan marah.

Semua energi negatif dalam diri warga masyarakat telah dilepas sepanjang proses penaklukan Timnas U-20 Vietnam. Dalam proses itu mungkin saja Tim Vietnam itu telah diposisikan penonton Indonesia sebagai presiden dan para menterinya, DPR, kejaksaan, atau kepolisian. Kekalahan Timnas Vietnam itu adalah kemenangan rakyat terhadap kekuasaan yang menekan. 

Dalam konteks katarsis sosial itu, Timnas U-20 mau tak mau telah menjadi instrumen politik. Lapangan sepakbola menjadi arena politik. Pertandingan sepakbola menjadi permainan politik.

Kini mengertilah kita mengapa harus ada gelaran-gelaran pertandingan sepakbola memperebutkan Piala Presiden atau Piala Gubernur. Juga mengapa ada Ketua PSSI menjadi gubernur. Atau, mengapa ada ketua partai politik menggelar pertandingan sepakbola di masa kampanye pemilu.

Tak hanya di negeri ini, tapi hampir di semua negara di dunia, sepakbola memang telah menjadi katup katarsis sosial. Sebuah rezim yang cerdik tak mungkin tak paham soal itu. Seperti juga sebuah rezim mustahil mengabaikan fungsi sepakbola sebagai instrumen politik. 

Jadi, jika rakyat tertekan, marah, kecewa, dan benci pada pemerintah, berilah mereka pertandingan sepakbola yang dimenangi tim nasional. (eFTe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun