Sekali lagi terbukti, bumi memang bulat!
Turun dari atas kapal tak seheboh saat naik. Penumpang lebih sabar. Tak ada tempat tidur kelas dek yang harus dikejar. Â
Turun dari kapal, Poltak dan Lundu bergegas ke terminal bus. Di situ mereka berselisih jalan. Lundu naik bus jurusan Pangkalan Brandan, sambil memikirkan jawaban jika ibunya bertanya soal pacar. Poltak naik bus PMH jurusan Siantar. Dari situ dia pindah naik bus jurusan Toba.
Hari sudah malam, sekitar pukul 8 malam, saat Poltak turun dari bus, lalu menyusuri jalan kecil menuju rumahnya di kampung Robean, Panatapan.
Seekor anjing menggonggong. Itu Si Bleki, anjing milik keluarganya.
"Hush, Bleki!" Si Bleki langsung mengenali Poltak, berlari menyambutnya  dalam gelap malam. Si Bleki masih ingat suara dan bau badannya, setelah empat setengah tahun lewat.
"Luar biasa daya ingat anjing ini," pikir Poltak. "Lebih hebat dari daya ingat mahasiswa penganut sistem kebut semalam."
"Ai ho do na ro i, amang?" (Kaukah yang datang, anakku?) Terdengar suara ayah Poltak bertanya dari dalam rumah.
"Ido, au do on, among," (Iya, ini aku, bapa) jawab Poltak.
Terdengar bunyi langkah kaki bergegas memburu di atas lantai papan menuju pintu depan rumah. (eFTe)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI