Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

[Sosiologi Kuburan] Memori Tragedi Bintaro 1987 di Kampung Kandang Jakarta

16 Agustus 2022   22:58 Diperbarui: 18 Agustus 2022   20:34 1958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesan dari para korban Tragedi Bintaro 1987 itulah yang antara lain telah mendasari modernisasi perkereta-apian Jabodetabek masa kini, yaitu:

  • Realisasi pembangunan rel ganda untuk jaringan perkereta-apian se-Jabodetabek.
  • Realisasi sistem KRL commuter line untuk jaringan perkereta-apian se-Jabodetabek.
  • Pengantian seluruh unit kereta api lama dengan unit kereta api baru atau hibah dari Jepang.
  • Penerapan sistem tiket elektronik untuk memastikan semua penumpang KRL membayar tiket.
  • Pelarangan kegiatan ekonomi informal di kereta api, antara lain mengasong, mengamen, dan mengemis.

Saat beberapa hari lalu melintas di tepi blok pemakaman korban Tragedi Bintaro 1987 itu, terbersit tanya dalam benak, "Bukankah mereka ini sejatinya pahlawan tak dikenal dalam perjuangan pembangunan perkereta-apian nasional?"

Mereka dulu bukan sekedar obyek penumpang bagi bisnis perkereta-apian Jabodetabek yang lazim merugi. Mereka, pada status dan perannya sebagai penumpang, adalah subyek pembangunan perkereta-apian nasional. Penumpang yang setia sampai mati.

Sebab, adakah pembangunan perkereta-apian di dunia ini yang dapat berjalan tanpa peranserta aktif penumpang?

Tapi, pebila para korban Tragedi Bintaro 1987 yang tak dikenal itu adalah pahlawan pembangunan perkereta-apian,  lantas mengapa PT KAI melupakan mereka?

Saya membayangkan, dalam rangka 77 tahun Indonesia Merdeka, Direksi PT KAI datang ziarah ke Kampung Kandang,  tabur bunga di makam korban Tragedi Bintaro 1987 pada tanggal 17 Agustus 2022 ini.

Tapi, ah sudahlah, itu mungkin hanya mimpi siang bolong di kuburan. (eFTe)

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun