Sekali tergoda rayuan, maka budget belanja bisa membengkak. Tadinya kamu, wahai lelaki paruh baya, gak mau beli sarung tangan pemotor. Eh, kamu beli karena gak tahan rayuan SPG. Dirayu lagi, eh, kamu beli helm juga. Padahal di rumah kamu gak punya sepeda motor. Bakalan apa, coba.
Untuk mencegah kejadian macam itu, sebelum ke PRJ, pastikan dulu daftar belanjaan di rumah. Lalu setialah pada daftar itu saat di PRJ. Jangan sampai membelu sesuatu yang diinginkan tapi gak dibutuhkan.Â
Waspada tipuan persen diskon besar. Jangan langsung tergiur pada tawaran diskon besar. Misalnya diskon 50-80 persen. Pasti ada masalah di balik tawaran menggiurkan macam itu.
Kemungkinan pertama, barang ada cacatnya, atau sudah turun mutu. Misalnya panci agak penyok atau lapisan teflonnya tergores. Baju jahitannya gak simetris, salah ukuran, atau stok dari tahun-tahun sebelumnya. Gadged item display yang sudah rada bonyok dipencet-pencet pengunjung.Â
Kemungkinan kedua, harga barang sudah didongkrak dulu. Baru kemudian didiskon besar. Kalau dicermati, angka diskon sebenarnya mungkin cuma 10-15 persen. Itu ambang turun harga jika tawar-menawar di toko reguler.
Saya pernah beli rantang kecil stainless merek ternama di PRJ. Saat kebetulan mampir ke sebuah toko di kawasan Santa, Jl. Mogonsidi Jakarta Sekatan, eh, di situ harganya lebih murah. Weh, sambel kecut bikin cemberut!
Agar tak termakan tipuan diskon besar, maka sebelum ke PRJ cek dulu harga-harga di internet. Nanti bisa dibanding dengan harga diskon di PRJ. Kalau harga di PRJ sama dengan harga di internet, atau cuma lebih murah 10-15 persen, berarti itu diskon tipu-tipu.
Waspada barang cacat. Di PRJ itu banyak barang cacat dijual. Kompensasinya, ya, diskon besar itulah. Karena itu pembeli harus cermat periksa barang yang akan dibeli. Timbang-timbang harga murahnya dengan cacat yang ada. Kalau masih terhitung worth it, ya, silahkan belilah.Â
Barang cacat itu lazim ditemukan di lapak peralatan dapur/makan dan lapak busana siap pakai. Catat peralatan dapur lazimnya penyok, baling halus, tergores, dan asimetrik. Cacat busana lazimnya bolong, jahitan lepas, jahitan takrapih, noda, salah ukuran, dan kancing copot.Â
Maksudnya gini. Kalau sudah tahu cacatnya, lalu tetap beli, nanti gak nyesel saat pulang ke rumah. Kan udah sadar kalau beli barang cacat.
Tapi, kalau dipikir-pikir, ngapain juga jauh-jauh ke PRJ, bayar tiket masuk dan parkir mahsl pula, kalau cuma untuk beli barang cacat. Ah, entahlah. Motif orang kan beda-beda, ya.