Darmawisata menjadi pengalaman terindah yang mengantar murid-murid kelas enam SD Hutabolon ke dalam tidur berhiaskan mimpi-mimpi indah.
Berta bermimpi berdiri di geladak haluan kapal di Danau Toba. Tiba-tiba sebuah ombak besar menerpa lambung kanan kapal. Berta terlontar ke samping kiri hendak jatuh ke air danau. Mendadak sepasang tangan kekar merengkuh pinggangnya. Dia menoleh ke belakang. Ada Poltak sedang memeluknya sambil tersenyum tipis.
Poltak bermimpi sedang mengejar Berta di sebuah padang  rumput luas di tepi pantai Danau Toba. Tiba-tiba Berta berubah menjadi seekor kupu-kupu cantik dan terbang ke udara. Poltak berubah juga menjadi seekor kupu-kupu. Dia terbang mengejar  kupu-kupu cantik itu.
Jonder bermimpi menjadi Panglima Guru Meraji. Dia memimpin pasukan Kampung Sorpea berperang dengan pasukan Kampung Panatapan pimpinan Poltak. Saat berhadap-hadapan di sebuah bukit, Jonder dan pasukannya tiba-tiba buka celana pamer "burung". Akibatnya Poltak dan pasukannya berbalik lari tunggang-langgang ketakutan. Â
Setelah bermimpi menjadi kupu-kupu bersama Berta, Poltak juga bermimpi menjadi panglima perang. Dia memimpin pasukan Kampung Panatapan, termasuk Binsar dan Bistok, berperang melawan pasukan Kampung Sorpea pimpinan Jonder di gigir Pea Ganjang.Â
Kedua pasukan melancarkan strategi serupa, sama-sama meloloskan pakaian sampai telanjang bulat.
Anehnya, tidak ada pasukan yang lari tunggang-langgang ketakutan. Kedua pasukan malah terjun ke Pea Ganjang, lalu berlomba berenang menaklukkan lebar pea, danau kecil, itu.Â
Pemenang lomba renang itu tidak sempat diketahui. Sebab, di tengah pea, Poltak merasa ada sesuatu yang menggigit selangkangannya. Saat meraba selangkangan, jari-jari Poltak menyentuh sesuatu yang lembek dan licin menempel di sana. Dia mencopot benda itu dan mengangkatnya ke permukaan air.
"Lintah!" Poltak berteriak keras. Bersamaan dengan itu, dia terbangun. Ayam jantan sedang berkokok pada kali kedua.Â
"Mimpi apa kau, Poltak," tanya ompungnya yang sudah lebih dulu bangun untuk memasak sarapan.Â