Tapi karena penjelasan psikolog tadi keren, ya, Engkong Felix tak membantahnya. Lama-lama malah menganggapnya sebagai kebenaran.
Dan mungkin ada benarnya juga, sih. Sebab Engkong itu sangat matematis saat romantis, dan sangat romantis saat bicara matematis. Fakta: saat pacaran sangat irit, saat irit berani pacaran.
Begitulah manusia, jika sesuatu itu menyenangkan, lama-lama diterima sebagai kebenaran. Itu menjelaskan mengapa ada orang demo berjulid-julid demi membela kebenaran hoaks.
Ah, ini pembicaraan jadi menyimpang, ya. Oke, kembali ke jalur.
Engkong pernah baca, juga nonton sinetron, seseorang yang kepalanya terbentur kembali pada keadaan semula karena terbentur lagi. Misalnya, Mas Sarip terbentur kepalanya, langsung jatuh cinta pada Mbak Onah. Terbentur lagi, eh, langsung benci lagi seperti sebelumnya.
Ingat apa kata psikolog tentang IQ Engkong yang naik lipat dua jadi 150 akibat kepala terbentur saat jatuh dari pohon makadamia?
Sekali lagi kepala Engkong terbentur, maka IQnya akan terpangkas 50 persen, kembali ke angka semula, IQ 75.
Konon IQ 75 itu angka kecerdasan intelektual gorilla normal terendah.
Sekarang kamu bisa paham, kan, mengapa Engkong Felix sangat takut terjatuh di kamar mandi? (EFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H