Kedua, organisasi dengan kekuasaan yang bersifat remuneratif atau utilitarian. Misalnya perusahaan dan instansi pemerintah. Apakah ada yang mau kerja di suatu perusahaan atau instansi pemerintah tanpa terima gaji? Â
Ketiga, organisasi dengan kekuasaan yang bersifat normatif. Misalnya gereja dan masjid. Ada yang terpaksa atau berhitung untung-rugi untuk menjadi anggota suatu agama?
Nah, pola keterlibatan (kepatuhan) anggota akan berbeda menurut tipe kekuasaan pada organisasi itu. Â Begini pola keterlibatan yang bersesuaian.
Kursif - Alienatif. Jika kekuasaan organisasi bersifat pemaksaan, maka pola keterlibatan anggotanya bersifat alienatif. Â Merasa bukan bagian dari organisasi itu. Bawaannya mau kabur melulu. Â Kabur dari penjara, kamp konsentrasi, RSJ, atau dari perusahaan yang mempekerjakan karyawan tanpa gaji yang layak. Â Ada yang pernah mengalami?
Remuneratif - Kalkulatif. Jika kekuasaan organisasi bersifat remuneratif, maka pola keterlibatan anggotanya bersifat kalkulatif. Â Akan dihitung untung vs rugi, atau manfaat vs mudarat. Â Jika untung/manfaat lebih besar dari rugi/mudarat, maka anggota akan terlibat. Â Jika sebaliknya, maka kabur ke organisasi lain. Â Ini menjelaskan karyawan yang suka pindah-pindah perusahaan. Atau CPNS yang mengundurkan diri.
Normatif - Moral. Jika kekuasaan organisasi bersifat normatif, maka pola keterlibatan anggotanya bersifat moral. Â Semisal seorang umat Katolik rajin ikut Perayaan Ekaristi setiap hari Minggu, tentu bukan karena dipaksa pastor atau mendapat honorarium, tapi semata karena dorongan moral. Â Hal serupa bisa dikatakan tentang seorang Muslim yang rajin shalat lima waktu.
Nah, dengan menerapkan teori kepatuhan di atas, kita bisa mengungkap pola keterlibatan kompasianer di blog sosial Kompasiana. Silahkan dikira-kira sendiri dulu, sebelum membaca paparan di bawah.
***
Sudah bisa menyimpulkan pola keterlibatanmu di Kompasiana?
Kita harus mulai dengan menentukan Kompasiana itu tipe organisasi yang mana. Organisasi dengan kekuasaan bersifat memaksa, remuneratif, atau normatif?
Tentu kita sepakat Kompasiana adalah organisasi yang bersifat remuneratif, bukan? Â Entah itu remunerasi ekonomi, sosial, ataupun psikologis. Atau ada yang menganggap Kompasiana semacam penjara, RSJ, atau kamp konsentrasi? Atau mungkin ada yang menganggap Kompasiana semacam agama atau religi?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!